Ikan Kaca, Endemik Papua yang Unik, Jantannya Membawa Telur di Kepala Regional 8 Juni 2025

Ikan Kaca, Endemik Papua yang Unik, Jantannya Membawa Telur di Kepala
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Juni 2025

Ikan Kaca, Endemik Papua yang Unik, Jantannya Membawa Telur di Kepala
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com

Ikan kaca
merupakan ikan air tawar
endemik Papua
yang juga dapat ditemukan di Australia. Pada masa lalu, Papua dan Australia merupakan satu daratan.
Selama masa
pleistosen
, kira-kira 17.000 tahun yang lalu, kondisi permukaan laut sangat rendah.
Pada waktu itu Australia dan Papua tergabung sebagai sebuah daratan yang unik yang dikenal sebagai Daratan Sahul (Sahulland).
Peneliti Pusat Riset Arkeologi Lingkungan BRIN, Hari Suroto menyampaikan, flora dan fauna yang hidup di Australia dan Papua menunjukkan persamaannya.
Hubungan daratan ini memungkinkan fauna dari daratan Papua berkeliaran di Australia, demikian sebaliknya dari Australia ke Papua.
“Persamaan fauna antara Papua dengan Australia masih bisa diamati hingga saat ini. Jenis ikan air tawar yang terdapat di Papua bagian selatan juga terdapat di Australia bagian utara,” katanya dalam keterangan kepada
Kompas.com,
Minggu (8/6/2025).
Menurut Suroto, salah satu jenis ikan air tawar yang dapat ditemui di Papua dan Australia yakni
ikan kaca
atau
ikan perawat
.
Ikan kaca merupakan
ikan endemik Papua
yang unik karena jantannya yang membawa telur. 
Adapun telur-telur itu disimpan di kait yang ada di kepalanya.
Sementara itu, ikan betina tidak memiliki kait yang mirip tali melengkung. 
“Ikan kaca dewasa hidup di daerah mangrove, estuari payau, sungai keruh yang mengalir lambat, perairan berlumpur di hilir sungai dan daerah mangrove di Papua bagian selatan,” ujar dia.
Suroto menyampaikan, ikan kaca dijumpai di Sungai Digoel, Kabupaten Boven Digoel, Sungai Bian, Sungai Kumbe, dan Sungai Maro di Kabupaten Merauke, Sungai Siretz, Sungai Betz, Sungai Omanesep, Sungai Fayit, Sungai Fai dan Sungai Mamats di Kabupaten Asmat serta Telaga Wawiyer, Kabupaten Fakfak.
Selain itu, di Australia, ikan kaca dijumpai di Sungai Adelaide, Northern Territory dan Sungai Norman, Teluk Carpentaria.
“Ikan kaca yang berukuran besar biasanya ditangkap untuk dikonsumsi,” ujarnya.
“Ikan ini berwarna hampir transparan hingga perak, dengan tubuh yang ramping, satu sirip punggung pendek yang terletak di tengah, sirip anal yang panjang, dan ekor bercabang,” ujarnya.
Dia menyampaikan, ikan kaca juga punya banyak nama. Selain dikenal dengan ikan kaca, ada juga yang menyebutnya
glassfish,
ikan perawat atau
nurseryfish, breakfastfish, humphead
, dan
incubatorfish.
Dalam bahasa ilmiah, ikan ini bernama
Kurtus gulliveri castelnau.
Gulliveri merupakan nama spesifik untuk menghormati Thomas Allen Gulliver, yang bekerja di layanan pos dan telegrap Australia, yang tinggal di dekat Sungai Norman, Teluk Carpentaria.
Gulliver mengumpulkan sejumlah spesimen ikan kaca yang ditangkapnya di Sungai Norman.
“Pada 1878, Castelnau mendeskripsikan ikan kaca dari sejumlah spesimen yang dikumpulkan Thomas Allen Gulliver, dan memberi nama ilmiah
Kurtus gulliveri castelnau
,” kata Suroto.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.