Wagub Jabar Sebut Pesawat N219 Berguna untuk Penanggulangan Bencana

Wagub Jabar Sebut Pesawat N219 Berguna untuk Penanggulangan Bencana

Dilansir laman PTDI, N219 Nurtanio memiliki penampilan khas pesawat Short Take-Off and Landing (STOL). Konfigurasi sayap tinggi (high-wing) tidak hanya memberikan stabilitas aerodinamis pada kecepatan rendah, tetapi juga menjaga mesin turboprop Pratt & Whitney Canada PT6A-42 dan baling-baling terkena serpihan batu saat beroperasi di landasan darurat.

Sekilas, desain N219 mirip dengan Cessna SkyCourier. Keduanya dikembangkan dalam waktu yang hampir bersamaan. Seperti halnya Cessna SkyCourier, N219 dirancang dengan fixed tricycle landing gear (roda pendarat tetap) yang kokoh.

Tujuan penggunaan roda pendarat seperti ini untuk menyederhanakan sistem, menekan biaya perawatan, dan meningkatkan durabillitas pesawat di lapangan.

Salah satu keunggulan utama N219 adalah desain kabin dan pintunya, yang memberikan fleksibilitas tinggi. Pintu kabin yang fleksibel dan pintu kargo yang lebar memudahkan konfigurasi ulang dari angkutan penumpang menjadi angkutan kargo atau bahkan evakuasi medis.

Memasuki ruang kokpit, N219 menampilkan teknologi modern yang setara dengan pesawat sekelasnya di dunia.

Pesawat ini dilengkapi dengan sistem avionik full glass cockpit Garmin G1000 NXi. Cessna SkyCourier juga menggunakan avionik buatan Garmin ini.

Layar digital besar yang terpasang di dashboard pesawat untuk melengkapi sistem avionik G1000 NXi dapat menyajikan seluruh informasi penting mulai dari data penerbangan, navigasi, hingga status mesin secara jernih dan intuitif.

Kehadiran Garmin G1000 NXi secara signifikan juga mengurangi beban kerja pilot dan meningkatkan kesadaran situasional.

Kokpit N219 juga dilengkapi dengan sistem autopilot dan Terrain Awareness and Warning System (TAWS), yang sangat krusial untuk meningkatkan keselamatan penerbangan saat bermanuver di wilayah pegunungan atau perbukitan. Teknologi ini memungkinkan N219 untuk dioperasikan dengan aman bahkan oleh satu orang pilot.

Di pasar pesawat terbang, N219 Nurtanio bersaing langsung dengan pesawat utilitas legendaris seperti De Havilland Canada DHC-6 Twin Otter, LET L-410 Turbolet, dan Cessna SkyCourier.

Dibandingkan ketiga pesaingnya itu, N219 menawarkan sejumlah keunggulan. Meskipun SkyCourier unggul dalam kecepatan, N219 memiliki kelebihan dalam kemampuan STOL.

Dibandingkan Twin Otter yang merupakan desain era 1960-an, N219 menawarkan teknologi avionik yang lebih modern dan kabin yang lebih lapang, serta harga per unit dan biaya operasional yang diklaim lebih kompetitif.

Sayangnya hingga kini, tak satu pun N219 diproduksi dan beroperasi komersial, baik di dalam negeri apalagi di luar negeri, seperti halnya Cessna SkyCourier atau Twin Otter itu, sehingga segala klaim keunggulannya belum dapat dibuktikan langsung di lapangan.