Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menanggapi penolakan Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo terkait wacana pengurangan ukuran rumah subsidi. Ia menegaskan, dirinya akan berdiskusi langsung dengan Hashim untuk membahas rencana tersebut.
Menteri PKP menyatakan, rancangan perubahan spesifikasi rumah subsidi masih dalam tahap pembahasan internal dan belum menjadi keputusan final.
“Kau jangan adu-adu saya sama Pak Hashim. Pak Hashim orang yang saya hormati. Pak Hashim ketua satgas yang banyak membantu saya,” kata Maruarar Sirait, Jumat (6/6/2025).
“Beliau orang yang sangat saya hormati dan sudah sangat membantu saya. Jadi jangan kalian adu-adu saya sama Pak Hashim,” lanjutnya.
Menteri yang akrab disapa Ara ini menegaskan, semua kebijakan strategis termasuk wacana pengurangan luas rumah subsidi akan dibahas bersama Hashim Djojohadikusumo.
“Semua didiskusikan. Masa sama ketua satgasnya tidak didiskusikan. Pasti ya. Kita diskusikan sama semuanya,” jelasnya.
Menurutnya, rencana pengurangan ukuran rumah subsidi ini merupakan upaya menyesuaikan tingginya harga lahan di wilayah perkotaan. Ia ingin agar rumah subsidi tetap dapat dibangun di lokasi strategis, dekat dengan pusat kota.
Menteri Ara meminta publik untuk tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa pengurangan ukuran akan berdampak negatif terhadap kualitas rumah layak huni. Ia memastikan desain baru rumah subsidi tetap akan menarik dan memenuhi standar kenyamanan.
“Nanti kita kasih lihat desainnya. Bagus, menarik. Kalau ada isu kumuh, emang yang 60 meter enggak ada yang kumuh? Nanti kita lihat,” ujarnya.
