Bentrok GPK dan TNI di Magelang Berakhir Damai, Kapendam Diponegoro: Jangan Merasa Jagoan
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com –
Bentrokan antara Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Aliansi Tepi Barat dan dua batalion infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI) terjadi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Video
bentrokan GPK dan TNI
tersebut viral di media sosial.
Insiden tersebut terjadi pada Rabu (28/5/2025) dan terekam di dua lokasi, yakni pertigaan Brojonalan, Kecamatan Borobudur, dan Tugu Bunderan Salaman.
Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Andy Soelistyo, menyebut bahwa masalah tersebut sudah berakhir secara kekeluargaan.
“Betul (selesai kekeluargaan), kemarin sudah dilaksanakan pertemuan yang diinisiasi oleh Forkopimda Kabupaten Magelang,” kata Andy saat dikonfirmasi, Selasa (3/6/2025).
Dalam pertemuan tersebut, anggota GPK sudah menyampaikan permohonan maaf kepada TNI.
“Intinya sudah ada penyampaian permohonan maaf,” lanjutnya.
Meski masalah tersebut sudah selesai, Andy tetap memperingatkan kepada ormas seperti GPK agar tidak merasa jagoan.
“Kita tidak boleh merasa jagoan atau dapat berbuat lepas tanpa memedulikan hak orang lain untuk memperoleh kenyamanan,” pesan dia.
Menurutnya, semua warga Indonesia harus patuh terhadap peraturan yang berlaku, seperti menghormati hak orang lain saat di jalan.
“Jangan mementingkan diri sendiri dan organisasi dengan mengorbankan orang lain,” kata Andy.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
8 Bentrok GPK dan TNI di Magelang Berakhir Damai, Kapendam Diponegoro: Jangan Merasa Jagoan Regional
/data/photo/2014/03/26/2131535gpk-magelang780x390.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)