Reksa Dana Pasar Uang Jadi Pilihan Bijak di Tengah Pemulihan Pasar

Reksa Dana Pasar Uang Jadi Pilihan Bijak di Tengah Pemulihan Pasar

Jakarta, Beritasatu.com – Pasar keuangan Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan seiring meredanya tensi perdagangan global, termasuk antara Tiongkok dan negara mitra dagangnya. Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) serta masuknya kembali dana asing memberikan optimisme baru bagi pelaku pasar.

Di tengah situasi ini, investor mulai meninjau ulang strategi portofolio mereka, dengan tetap mempertimbangkan aspek likuiditas dan kestabilan, mengingat ketidakpastian ekonomi global yang belum sepenuhnya usai.

Menurut Camar Remoa, Chief Investment Officer dari PT Insight Investments Management (PT IIM), Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) menjadi pilihan logis bagi investor yang ingin menjaga fleksibilitas namun tetap mendapatkan potensi imbal hasil.

“RDPU memiliki peran penting dalam strategi investasi yang adaptif. Instrumen ini cocok digunakan sebagai penempatan sementara sebelum dialihkan ke aset berisiko lebih tinggi seperti saham atau obligasi,” ungkap Camar.

Ia juga menyoroti pentingnya diversifikasi dan fleksibilitas, terutama dalam iklim investasi global yang masih bergejolak. RDPU dapat dimanfaatkan baik oleh investor ritel maupun institusional untuk mengelola kas jangka pendek tanpa kehilangan momentum pasar.

Bagi investor pemula, strategi masuk bertahap (staggered entry) dinilai relevan. Pendekatan ini memberikan ruang untuk menyesuaikan diri terhadap fluktuasi pasar, dengan memanfaatkan RDPU sebagai instrumen penyangga yang stabil dan likuid.

Dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 20–21 Mei 2025, suku bunga acuan diturunkan sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%. Kebijakan ini turut mendorong penguatan pasar saham, namun juga memicu aksi ambil untung dari sebagian investor. Dana hasil profit taking tersebut dapat diparkir sementara di RDPU sembari menunggu arah pasar yang lebih jelas.

Meski kondisi pasar menunjukkan tren positif, potensi koreksi tetap ada. IHSG tercatat naik sekitar 7% selama Mei, membuka kemungkinan koreksi teknikal dalam waktu dekat.

Selain itu, ketidakpastian kebijakan tarif dagang antara Amerika Serikat dan mitranya masih menjadi perhatian, meskipun saat ini tengah dalam masa jeda selama 90 hari.

Dalam konteks seperti ini, RDPU menjadi alat yang efektif untuk mempertahankan posisi defensif tanpa kehilangan peluang investasi. Dengan karakteristik yang stabil dan likuid, instrumen ini memungkinkan investor untuk menunggu momentum koreksi sebelum kembali masuk ke pasar secara bertahap.

PT IIM memiliki produk RDPU yang difokuskan pada instrumen jangka pendek seperti deposito dan obligasi pendek, dengan target memberikan imbal hasil yang kompetitif. Produk ini dirancang untuk menjaga keseimbangan antara likuiditas dan kestabilan nilai investasi.

“Meski pasar mulai membaik, kehati-hatian tetap diperlukan. Instrumen seperti RDPU akan terus menjadi bagian penting dari strategi portofolio, baik jangka pendek maupun menengah,” tutup Camar.