Liputan6.com, Pasuruan – Masyarakat Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, memiliki tradisi unik bernama manten sapi yang dilaksanakan setiap tahun menjelang perayaan Iduladha. Ritual ini melibatkan prosesi khusus terhadap hewan kurban dengan memperlakukannya layaknya pengantin melalui serangkaian tahapan mulai dari pemandian, penghiasan, hingga arak-arakan sebelum proses penyembelihan.
Mengutip dari berbagai sumber, tradisi manten sapi telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Pasuruan. Istilah manten yang berarti pengantin dalam bahasa Jawa digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan bentuk penghormatan tinggi terhadap hewan yang akan dikurbankan.
Prosesi diawali dengan seleksi terhadap sapi yang akan dijadikan hewan kurban, dengan memastikan memenuhi semua syarat. Hewan terpilih kemudian menjalani ritual pemandian menggunakan air yang dicampur bunga untuk membersihkan sekaligus memberikan aroma wangi.
Kegiatan ini dilaksanakan secara gotong royong oleh warga masyarakat. Setelah proses pemandian, sapi tersebut dihias dengan berbagai atribut.
Seluruh badan sapi dibalut dengan kain putih bersih, dihiasi rangkaian bunga melati, serta dilengkapi hiasan kepala berbentuk mahkota pengantin.
Beberapa komunitas menambahkan aksesori berupa selendang berwarna-warni untuk semakin memperindah penampilan hewan kurban tersebut. Puncak acara ditandai dengan arak-arakan keliling permukiman warga.
Sapi yang telah dihias secara khusus diarak mengelilingi kampung dengan iringan musik tradisional. Para peserta arak-arakan membawa berbagai bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, bumbu masak, dan kayu bakar sebagai bagian integral dari tradisi ini.
Selama prosesi berlangsung, masyarakat melantunkan selawat dan doa-doa. Beberapa kelompok kesenian lokal turut serta memeriahkan acara dengan menampilkan permainan rebana dan kesenian tradisional lainnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4070090/original/090107600_1656688338-Hewan_Kurban.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)