Gempa Bumi M4,8 Guncang Jayapura Papua, Begini Analisa Badan Geologi

Gempa Bumi M4,8 Guncang Jayapura Papua, Begini Analisa Badan Geologi

Wafid menegaskan perlu peningkatakan upaya pengurangan risiko bencana, melalui upaya mitigasi struktural dan non struktural di wilayah setempat.

Gempa bumi ini terekam pula oleh dua stasiun geologi luar negeri yakni Amerika Serikat dan Jerman. Menurut informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, pusat gempa berada pada koordinat 1.876°LS dan 139.990°BT dengan magnitudo M4.9 pada kedalaman 11.9 km.

Sedangkan, dari data GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman, menunjukkan bahwa pusat gempa berada pada koordinat 139.82°BT dan 2.02°LS magnitudo M5.0 pada kedalaman 10 km.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak di laut, 83 km Barat Laut Kabupaten Jayapura, Papua.

Gempa bumi terletak pada koordinat 1.97°LS dan 139.96°BT, dengan magnitudo M4.8 dan kedalaman 14 km.

Penjelasan BMKG

Dilansir kanal Regional, Liputan6, gempa magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Kabupaten Jayapura Papua, Kamis pagi (29/5/2025), pukul 06.36.27 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa Kabupaten Jayapura ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8.

Episenter gempa terletak pada koordinat 1,97° LS ; 139,36° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 83 Km arah Barat Laut Kabupaten Jayapura, Papua pada kedalaman 14 km.

Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas penyesaran bawah laut.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip),” katanya.

Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa Kabupaten Jayapura ini menimbulkan guncangan di daerah Bonggo Timur, Sarmi dengan skala intensitas III – IV MMI, daerah Demta, Jayapura dengan skala intensitas III MMI, dan daerah Yokari, Jayapura dengan skala intensitas III MMI.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami,” katanya.