Mangkrak 11 Tahun, Waduk Retensi Marunda Ditutup Seng Megapolitan 28 Mei 2025

Mangkrak 11 Tahun, Waduk Retensi Marunda Ditutup Seng
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Mei 2025

Mangkrak 11 Tahun, Waduk Retensi Marunda Ditutup Seng
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Proyek pembangunan
Waduk Retensi Marunda
di Cilincing,
Jakarta Utara
, telah mangkrak selama 11 tahun.
Waduk tersebut diperkirakan mulai dibangun pada 2014, ketika Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur Jakarta.
Pembangunan ini bertujuan untuk mengurangi banjir yang kerap melanda wilayah tersebut akibat luapan air dari Kali Blencong.
Selain berfungsi sebagai penanggulangan banjir, waduk ini juga direncanakan menjadi kawasan wisata bagi warga pesisir Jakarta.
Di sekeliling Waduk Retensi Marunda seharusnya dibangun taman yang bisa dimanfaatkan warga untuk berkumpul, berolahraga, bersantai, dan kegiatan lainnya.
Namun hingga kini, proyek tersebut belum rampung. Pada Rabu (28/5/2025) siang,
Kompas.com
meninjau langsung kondisi Waduk Retensi Marunda.
Waduk ini dibangun di atas lahan seluas 56 hektare, yang sebelumnya merupakan area empang milik warga.
“Itu, dulunya kali atau empang,” jelas salah satu warga setempat, Pardi (41), saat diwawancarai
Kompas.com
di lokasi.
Empang-empang tersebut kemudian disatukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta dan dijadikan hamparan waduk yang cukup luas.
Meski pembangunan secara keseluruhan mangkrak, badan waduk sudah terbentuk dan terlihat cukup terawat hingga kini.
Air di dalam waduk berwarna biru kehijauan dan tampak menyegarkan mata. Tidak tampak sampah yang mengambang, sehingga waduk terlihat bersih.
Kendati demikian, kawasan di sekitar waduk yang sedianya akan dijadikan taman atau tempat wisata terlihat terbengkalai.
Ilalang tumbuh tinggi di sekeliling waduk, menandakan area tersebut tak terurus.
Pintu masuk waduk di bagian ujung bahkan telah ditutup menggunakan pagar seng.
Kompas.com
mencoba mengamati kondisi area dalam waduk dari balik pagar seng. Paving block yang sebelumnya terpasang di depan pintu masuk kini tampak hancur.
Di dalam area waduk juga terlihat satu bangunan semi permanen yang terbuat dari kayu.
Deru mesin terdengar jelas dari dalam, menunjukkan adanya aktivitas pembangunan. Namun, tidak diketahui bagian mana dari area waduk yang sedang dibangun.
Kompas.com
telah berusaha masuk ke dalam area waduk, namun tidak diizinkan oleh pihak yang menjaga lokasi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.