5 Pejabat Pemprov Bangka Belitung Mundur Bersamaan, Ada Apa?
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Sebanyak lima pejabat eselon di lingkungan Pemprov Kepulauan
Bangka Belitung
mendadak mundur bersamaan.
Pengajuan mundur para pejabat ini dilakukan hanya berselang tiga pekan setelah Gubernur
Hidayat Arsani
resmi dilantik.
Salah satu pejabat yang menyatakan mundur adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Bangka Belitung, Fery Insani.
Ia mengaku mundur dari jabatan eselon dua sekaligus mengajukan pensiun dini dari pegawai negeri.
“Pengajuan atas permintaan sendiri karena rencananya mau maju
Pilkada Bangka
,” kata Fery saat dihubungi, Kamis (8/5/2025).
Fery menjelaskan, pengunduran diri tersebut tidak ada kaitan dengan
pengunduran pejabat
lainnya.
“Karena ini ada pilkada ulang, insya Allah maju, mohon doa restunya,” ujar Fery.
Selain Fery, pejabat eselon dua yang mundur adalah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mikron Antariksa dan Kepala Dinas Pendidikan, Ervawi.
Keduanya mundur dari jabatan eselon dua, tetapi masih berstatus sebagai aparatur sipil negara.
Selanjutnya, Kepala Badan Kepegawaian dan SDM, Susanti, mengajukan pengunduran diri dari jabatan dan pensiun dini.
Kemudian, Kepala Bidang SMK, Saiful Bakhri, mundur dari jabatan eselon tiga yang diembannya sejak masa gubernur sebelumnya.
Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani membenarkan adanya pengajuan mundur sejumlah pejabat eselon.
“Yang saya tahu, Fery Insani mundur karena akan maju pilkada, yang lainnya silakan tanya mereka,” ujar Hidayat.
Hidayat berdalih pejabat tak harus mundur kalau memang tidak bersalah.
“Kami berupaya agar situasi tetap kondusif, sementara ini jabatan kosong akan diisi pelaksana harian. Saya masih menunggu 100 hari kerja untuk melantik jabatan yang kosong,” ujar Hidayat.
Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung, Edi Nasapta, mengatakan pengunduran diri sejumlah pejabat menjadi pekerjaan rumah bagi Pemprov Bangka Belitung.
Ia berharap Gubernur segera melakukan pembenahan agar organisasi perangkat daerah bisa bekerja maksimal.
“Pembenahan dan sinergi antar-lembaga ini harus dilakukan,” ujar Edi.
Di sisi lain, Edi enggan berspekulasi soal penyebab mundurnya sejumlah pejabat.
Edi meyakini masing-masing pejabat memiliki pertimbangan tersendiri.
Dugaan akan adanya politik praktis pun menyebar karena sebelumnya gubernur sempat memanggil sejumlah pejabat saat apel pagi.
Ketika itu, gubernur mengungkit-ungkit soal dugaan keterlibatan pegawai pada kampanye salah satu pasangan calon.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.