Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memancing kontroversi publik. Kali ini, aksinya yang memanfaatkan teknologi AI ternyata memantik sejumlah sentimen negatif.
Dikutip dari CNN, Senin (5/5/2025), baru-baru ini, Donald Trump sempat mengunggah hasil rekayasa AI yang menampilkan dirinya sebagai Paus, lengkap dengan jubah putih dan mitra kepausan.
Gambar itu pun diunggah ke Truth Social dan kemudian dibagikan ulang oleh akun resmi Gedung Putih di X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Tak disangka, unggahan itu pun langsung mendapatkan kritik sejumlah pihak.
Beberapa di antaranya menyebut unggahan itu bukan lelucon dan tidak sensitif, mengingat saat ini umat Katolik tengah menantikan Paus baru, usai meninggalnya Paus Fransiskus.
Salah satu yang menyuarakan kecaman terhadap unggahan Donald Trump adalah Kardinal Pablo Virgilio David dari Filipina. Lewat unggahannya di Facebook, ia menyebut kalau unggahan Presiden AS yang tampil layaknya Paus itu tidak lucu.
Selain itu, ada pastor Gerald Murray dari Keuskupan Agung New York yang menilai unggahan itu sebagai hal konyol serta tidak pantas dilakukan.
Lalu, perwakilan para uskup Katolik di negara bagian New York juga menyuarakan kritiknya. Pernyataan itu pun diunggah lewat platform X.
Baca selengkapnya di sini
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5209769/original/027426300_1746442791-673_x_373_rev__10_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)