29 Siswa Nakal dari Purwakarta Dikirim ke Barak Militer

29 Siswa Nakal dari Purwakarta Dikirim ke Barak Militer

 

Liputan6.com, Purwakarta – Tangis haru mengiringi pelepasan 29 siswa SMA dan SMK bermasalah dari Purwakarta. Mereka diberangkatkan ke Rindam III Siliwangi di Bandung dari Markas Kodim 0619 Purwakarta, pada Senin pagi (5/5/2025). Program tersebut merupakan bentuk pendidikan karakter siswa bermasalah besutan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. 

Pelepasan para siswa tersebut dihadiri langsung Bupati Purwakarta Saepul Bahri dan para orangtua siswa. Saepul Bahri mengatakan, para siswa yang dikirim merupakan mereka yang mengalami berbagai permasalahan, mulai dari suka begadang, bolos sekolah, merokok dan miras, sampai ke pergaulan bebas.

“Yang dibawa ke sini itu memang sudah tidak bisa ditangani oleh orang tua dan sekolahnya. Rata-rata mereka suka begadang, pagi susah bangun, bolos sekolah, nongkrong, bahkan ada yang mabuk. Orang tuanya pun sudah kewalahan,” ujar Saepul.

 

Para siswa yang diberangkatkan, katanya, merupakan hasil seleksi dari banyaknya permintaan orangtua yang menginginkan anaknya dibina karena terus menerus berulah. Siswa yang dikirim juga telah lulus dari pemeriksaan kesehatan.

“Mereka (anak-anak bermasalah) berasal dari latar belakang berbeda dan perlu pendampingan untuk membentuk karakter yang lebih baik,” katanya. 

Saepul Bahri sebelumnya juga mengatakan, Pemkab Purwakarta sudah siap untuk melaksanakan kebijakan pendidikan semi militer untuk para pelajar. 

Pendidikan semi militer untuk para pelajar itu diterapkan paling cepat selama enam bulan dan paling lama selama satu tahun.

“Semoga dengan pendidikan militer ini, para siswa bisa merubah kebiasaan buruk menjadi berperilaku baik. Dan menghormati orang tuanya, tidak melawan dan tidak nakal lagi,” katanya.

Dalam pelaksanaannya, masing-masing pelajar dibawa ke markas TNI dengan ditemani orang tuanya.

Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto, mengatakan, pada tahap awal program pembinaan atau pendidikan semi militer ini diikuti sekitar 30-40 pelajar.

“Mereka dibina langsung oleh anggota TNI dari Resimen Armed,” katanya.

Disebutkan, kegiatan itu terlaksana atas kesepakatan antara Dinas Pendidikan Purwakarta, Kantor Cabang Dinas Wilayah IV Disdik Jawa Barat, Kementerian Agama, hingga Dewan Pendidikan.

Menurut dia, semua pihak sepakat dan sepaham kalau pendekatan militer diperlukan, untuk menanamkan kembali nilai-nilai disiplin di kalangan pelajar. Termasuk menanamkan rasa tanggung jawab dan nasionalisme yang dinilai mulai luntur di kalangan generasi muda.