Momen Pramono Anung Dikalungi Ulos di Gereja HKI, Simbol Penghormatan dan Wibawa Megapolitan 4 Mei 2025

Momen Pramono Anung Dikalungi Ulos di Gereja HKI, Simbol Penghormatan dan Wibawa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Mei 2025

Momen Pramono Anung Dikalungi Ulos di Gereja HKI, Simbol Penghormatan dan Wibawa
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Gubernur Jakarta
Pramono Anung
menerima ulos dari jemaat Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI) dalam acara ibadah perayaan Pra-Jubileum 98 Tahun HKI, Minggu (4/5/2025).
Ulos merupakan kain tenun khas Batak yang memiliki makna dan fungsi yang sangat penting dalam berbagai upacara adat.
Berdasarkan pengamatan
Kompas.com
di lokasi, ulos berwarna merah dan oranye itu membentang sepanjang sekitar satu meter dan dipegangi lima orang perwakilan dari jemaat Gereja HKI.
Pendeta dari Gereja HKI menyampaikan, ulos tersebut merupakan simbol penghormatan atas peran dan kiprah Pramono Anung di pemerintahan.
“Kami menyampaikan ulos penghormatan. Inilah penghargaan tertinggi dari adat Batak dan juga gereja HKI yang 90 persen adalah Batak,” ujar seorang pendeta di Maria Convention Hall, Kelapa Gading, Jakarta Timur, Minggu.
Ulos tersebut dinamai Ulos Sahala yang dalam budaya Batak melambangkan kewibawaan. Ini menjadi momen pertama kalinya gereja HKI memberikan ulos kepada Pramono Anung.
“Ini ulos bapak gubernur. Pertama kali HKI mengulosi bapak, ini namanya ulos Sahala. Sahala itu wibawa,” kata dia.
Setelah itu, mereka langsung mengelilingi Pramono Anung yang saat itu mengenakan kemeja batik dan celana panjang hitam.
Diiringi musik instrumen khas Batak, ulos tersebut dikalungkan ke pundak Pramono.
Sedangkan kader PDI-P itu hanya berdiam diri sambil menggerakkan telapak tangannya ke bawah ke atas secara berulang.
Pramono menyampaikan terima kasih dan rasa hormatnya atas penghargaan yang diberikan untuknya.
“Pertama kali saya menggunakan keinginan saya untuk bisa dikenal di tempat ini. Sampai saya bisikin,
‘bisa enggak saya diulosi?’
. Akhirnya saya diulosi juga,” ucap Pramono.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.