Liputan6.com, Yogyakarta – Uang koin 100 rupiah ternyata menyimpan cerita unik tentang kekayaan alam Indonesia. Pada salah satu sisinya, terdapat gambar burung kakatua raja (probosciger aterrimus) yang menjadi ikon satwa khas tanah air.
Mengutip dari berbagai sumber, kakatua raja merupakan salah satu burung khas Indonesia yang habitat aslinya berada di wilayah Papua. Burung ini termasuk dalam daftar satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Pemilihan kakatua raja sebagai gambar pada koin 100 rupiah tahun emisi 2003 sekaligus menjadi pengingat tentang pentingnya pelestarian satwa endemik Indonesia. Ciri khas burung ini terletak pada paruhnya yang besar berwarna hitam dan jambulnya yang bisa berdiri ketika merasa terancam.
Bulu berwarna hitam dengan pipi berwarna merah menambah kesan eksotis yang sulit ditemukan pada jenis burung lain. Penampilan kakatua raja pada uang koin bukan sekadar pilihan estetika.
Burung ini merepresentasikan kekayaan biodiversitas Indonesia yang dikenal sebagai salah yang terkaya di dunia. Sebagai negara megabiodiversitas, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam melestarikan satwa-satwa unik seperti kakatua raja.
Kehadiran gambar burung ini pada alat pembayaran resmi negara juga menjadi bentuk edukasi kepada masyarakat tentang kekayaan alam yang dimiliki. Setiap kali koin 100 rupiah berpindah tangan, secara tidak langsung terjadi penyebaran pengetahuan tentang satwa khas Indonesia.
Beberapa faktor menjadi pertimbangan Bank Indonesia dalam memilih kakatua raja sebagai gambar pada koin 100 Rupiah. Pertama, burung ini memiliki bentuk yang ikonis dan mudah dikenali, sehingga membantu masyarakat dalam mengidentifikasi pecahan uang tersebut.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1301879/original/059368800_1469775984-kakatua-raja-02_1469766387518.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)