Bogor, Beritasatu.com – Fenomena dua hotel tutup dan dua lagi menyusul yang jadi imbas dari kebijakan efisiensi dari Presiden Prabowo Subianto. Pihak pengelola mengaku tidak mampu lagi mempertahankan operasional akibat okupansi terus menurun.
Penutupan operasional hotel Sahira ini merupakan dampak dari terus merosotnya hunian hotel yang berbasis pada pangsa MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) tersebut.
Humas Hotel Sahira, Citra Wulandari Yunisha mengungkapkan dua hotel yang melakukan tutup operasional yaitu Hotel Sahira Paledang dan Sahira Ciheuleut. Penutupan dilakukan sejak akhir Maret 2025 yang merupakan dampak terus merosotnya hunian, meski sebelumnya pihak pengelola sudah memutar otak untuk memenuhi okupansi.
“Jadi kita menutup operasional dua unit hotel, Paledang dan Pakuan pada akhir bulan lalu. Memang untuk penutupan sudah dipikirkan secara matang, coba cari solusi tapi tidak berjalan karena dampak efisiensi,” kata Citra, saat dijumpai pada Rabu (23/4/2025).
Wulan mengakui kasus bisnis hotel yang dikelolanya memang menyasar pada pasar MICE, dengan okupansi 70 persen di antarnya mengandalkan dari rapat-rapat pemerintah.
“Untuk hotel kita segmentasi market-nya kan MICE. Salah satunya government, karena mendominasi sampai 70 persen okupansi,” tambahnya.
