PIKIRAN RAKYAT – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa pendaftaran sebagai Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) dilakukan di kelurahan, bukan di Balai Kota. Hal ini disampaikan untuk merespons antrean panjang pelamar kerja yang sempat terjadi di Balai Kota DKI Jakarta.
“Pendaftarannya itu utamanya sebenarnya di kelurahan, bukan di Balai Kota,” ujar Pramono, Rabu (23/4/2025).
Ia menjelaskan, sistem pendaftaran di kelurahan bertujuan untuk menghapus stigma adanya “orang dalam” atau ordal dalam proses seleksi tenaga PPSU dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PJLP).
“Karena saya pengen isu tentang ordal ini betul-betul bisa dihilangkan dalam rekrutmen untuk PPSU maupun untuk PJLP,” kata Pramono.
Saat ini, Pemprov DKI membuka 1.100 lowongan PPSU dan jumlahnya akan terus ditambah secara bertahap. Pramono menilai antrean pelamar sebagai bukti tingginya minat masyarakat terhadap pekerjaan tersebut.
“Kenapa kemudian ini antusiasme publiknya luar biasa? Ya ini memang kondisi daerah yang sudah kemarin saya sebutkan, yang datang ke Jakarta ini sudah mengalami peningkatan,” jelasnya.
Sebelumnya, antrean pelamar terlihat mengular di Balai Kota Jakarta pada Rabu pagi. Salah satunya adalah Budiawan (21), warga Ciracas, Jakarta Timur. Ia datang membawa dokumen lamaran untuk mendaftar sebagai PPSU, setelah mendapatkan informasi lowongan kerja dari pesan WhatsApp.
Budiawan mengaku sudah datang ke kantor kelurahan, namun diarahkan langsung ke Balai Kota untuk melamar.
Pelamar lain, Salman Alfarizi (25), warga Rawa Belong, Jakarta Barat, juga datang ke Balai Kota untuk menyerahkan berkas lamaran sebagai PPSU. Salman sebelumnya bekerja sebagai sopir ekspedisi dan berharap bisa diterima di pekerjaan baru tersebut.
Pemprov DKI kini diharapkan segera menyosialisasikan prosedur pendaftaran yang tepat agar tidak terjadi kesalahan informasi di lapangan.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
