Lulusan S2 Hukum, Ini Alasan Fany Pilih Terjun ke Hadapi Bencana
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Fany Rizkia
, seorang anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Timur, bergabung dengan lembaga ini karena dorongan kuat dari rasa kemanusiaan.
“Motivasi saya untuk terlibat di BPBD ini, pada kebencanaan itu karena terdorong dari rasa kemanusiaan, jadi untuk rasa saling tolong menolong saat itu yang dibutuhkan,” ucap Fany kepada
Kompas.com
pada Senin (21/4/2025).
Menceritakan perjalanan kariernya, Fany menuturkan, ia bergabung dengan BPBD setelah menyelesaikan pendidikan hukum di salah satu universitas di Jakarta.
“Kalau latar belakang pendidikannya mungkin agak kurang sinkron ya. Saya kebetulan lulusan S1 dan S2 hukum. Jadi, saya bergabung di sini setahun setelah lulus dari sarjana hukum,” ungkap Fany.
Fany menjelaskan bahwa meskipun tugas utama
perempuan
di
BPBD Jakarta Timur
adalah melakukan pendataan, mereka juga harus bersiap untuk terjun langsung ke lapangan jika diperlukan.
“Enggak menutup kemungkinan bagi kami (perempuan) untuk terjun langsung, seperti ketika ada penemuan jenazah di sungai atau orang hilang di sungai,” ucap Fany.
Fany menambahkan bahwa ia harus selalu bersiaga 24 jam untuk menghadapi bencana yang dapat datang secara tiba-tiba.
“Kalau untuk jam kerja itu
office hour
seperti biasa, namun tidak sepenuhnya seperti itu. Karena kemungkinan di luar jam kerja, jika ada bencana, kami harus siap-siap,” ungkapnya.
Menurut Fany, bencana bisa terjadi kapan saja, termasuk saat hari libur atau malam hari ketika orang-orang sedang beristirahat.
“Tapi meski lelah tetap kami jalani saja, karena memang sudah tugasnya,” tutur Fany.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/04/21/68060ca01affe.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)