Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin mengapresiasi rencana Pemprov Jabar dalam melakukan reaktivasi kereta di wilayah Garut. Menurutnya, kehadiran reaktivasi kereta api jilid 2 Garut-Cikajang, diharapkan mendorong distribusi produk pertanian Garut.
“Pak Dedi minta disiapkan gerbong khusus di rute eksisting untuk produk pertanian,” ujar Syakur bangga.
Selain itu, kehadiran reaktivasi kereta api jilid 2 jalur Garut-Cikajang, diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan sektor pariwisata.
“Kita tahu jalurnya sangat menarik dan indah. Ini akan membantu akses menuju destinasi wisata,” ujar dia.
Dengan adanya jalur lanjutan Garut-Cikajang, Syakur berharap mampu mengoptimalkan pendistribusian barang dari wilayah Garut terutama wilayah selatan menuju kota besar seperyi Bandung hingga Jakarta.
“Kereta api menjadi moda transportasi yang irit, aman, dan efisien untuk pergerakan orang dan barang,” ujar dia.
Namun meskipun demikian, Syakur menyatakan, rencana tersebut bukan perkara mudah terutama seputar hadirnya bangunan permanen sepanjang jalur reaktivasi jilid 2 Garut-Cikajang tersebut.
Seperti diketahui, jalur kereta api legendaris Stasiun Cibatu-Cikajang mati suri sejak medio 1980-an silam. Diawali jalur Stasiun Cikajang hingga Garut kota, yang mulai berhenti melayani masyarakat sejak pertengahan 1982-an.
Kemudian diikuti penghentian pelayanan dari Stasiun Garut Kota hingga Cibatu, yang dilaksanakan setahun setelahnya. Setelah itu, tidak ada pelayanan dan perjalanan via kereta api dari dan menuju ke Stasiun Garut Kota.
Dalam perjalanannya, Stasiun Cikajang (CKG) Cikajang yang berada di ketinggian 1.246 Mdpl, tercatat sebagai stasiun kereta api paling tinggi di Indonesia bahkan di Asia tenggara.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5191674/original/049784100_1744988208-Reaktivasi_kereta_Garut-Cikajang.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)