Nathalie Holscher Manggung Maraton Usai Kontroversi Saweran

Nathalie Holscher Manggung Maraton Usai Kontroversi Saweran

Jakarta, Beritasatu.com – Kontroversi selebritas Nathalie Holscher saat menerima saweran hingga ratusan juta rupiah ketika tampil sebagai DJ di Sidrap, Sulawesi Selatan, masih menjadi sorotan masyarakat. Namun di tengah derasnya kritik, selebritas sekaligus disc jockey (DJ) itu justru menunjukkan eksistensinya lewat jadwal manggung yang kian padat.

Bukannya surut, panggung demi panggung terus berdatangan hingga membuat kalender Nathalie terlihat nyaris tanpa jeda. Dalam waktu dekat, Nathalie dijadwalkan tampil di sejumlah kota besar dan bahkan menyeberang ke luar negeri.

Ia akan memulai rangkaian panggungnya di Mystique, Manado pada 26 April 2025. Bulan Mei tak kalah sibuk, dengan agenda di Mithas, Cirebon pada 9 Mei 2025, dilanjutkan dengan tampil di Pendekar, Serpong pada 24 Mei 2025, serta menutup Mei di Merumatta, Lombok pada 31 Mei 2025.

Memasuki Juni 25, Nathalie masih akan melanjutkan aksinya di panggung Pendekar, Serpong pada 20 Juni 2025 dan kemudian terbang ke luar negeri untuk tampil di Temple PS, Kamboja pada 30 Juni 2025.

“See you,” tulis Nathalie Holscher singkat dikutip dari akun Instagram miliknya, Minggu (20/4/2025).

Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif dan DJ Nathalie Holscher. – (Beritasatu.com/Beritasatu.com)

Kehadiran Nathalie Holscher memang saat ini ditunggu-tunggu banyak orang mengingat sosoknya kali ini tengah viral karena video penampilannya di Sidrap viral di media sosial. Dalam video tersebut, ia terlihat menerima saweran uang yang kabarnya mencapai Rp 150 juta dari para penonton.

Namun, alih-alih mendapat pujian, Nathalie justru diminta untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka oleh Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap), Syaharuddin Alrif.

“Jujur saya sedih, bingung dan kecewa,” tulis Nathalie di Instagram-nya, Sabtu (19/4/2025). Ia menambahkan bahwa dirinya siap membantu mempromosikan Kota Sidrap, namun menyayangkan pernyataan bupati yang menurutnya tidak adil.

“Kalau pun saya disuruh untuk mempromosikan Kota Sidrap dengan senang hati saya siap, tetapi masalah ini berbeda dong,” katanya.

Menurut Nathalie Holscher, penampilannya malam itu semata-mata untuk menghibur pengunjung klub malam yang mengundangnya.

“Masalah saya disawer itu juga merupakan salah satu bentuk apresiasi dari beberapa pengunjung klub tersebut. Lalu, kesalahan saya di mana? Saya hanya murni profesional kerja,” tegasnya.

Ia pun mempertanyakan mengapa dirinya menjadi sasaran kritik, padahal praktik hiburan malam sudah lazim di daerah tersebut.

“Kalau memang ada demo yang tidak mau ada klub-klub malam di Sidrap, kenapa harus membawa-bawa nama saya? Dan kenapa baru sekarang? Kemarin-kemarin ke mana?” ujar Nathalie Holscher dengan nada kecewa.

Meski dihujat, fakta bahwa Nathalie Holscher  kini justru kebanjiran job membuktikan satu hal—kontroversi tidak selalu menjadi batu sandungan, kadang justru jadi panggung yang lebih besar.