Gunung Prau via Patak Banteng, Jalur Pendakian Tanpa Pantangan Aneh

Gunung Prau via Patak Banteng, Jalur Pendakian Tanpa Pantangan Aneh

Liputan6.com, Wonosobo – Gunung Prau di Wonosobo, Jawa Tengah, menawarkan pengalaman pendakian yang relatif mudah dibanding gunung-gunung tinggi lainnya di Indonesia. Salah satu jalur favorit, via Patak Banteng, terkenal karena fasilitas lengkap dan tidak memberlakukan pantangan-pantangan aneh seperti yang sering ditemui di jalur pendakian lain.

Mengutip dari berbagai sumber, jalur via Patak Banteng menjadi populer karena beberapa alasan. Pertama, basecamp-nya terletak persis di pinggir jalan raya Dieng.

Tepatnya di Jl. Dieng Km 24, Desa Patak Banteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Kedua, jalurnya lebih singkat dibanding rute lain, sehingga cocok untuk pendaki pemula atau yang ingin merasakan pendakian tanpa medan terlalu berat.

Basecamp Patak Banteng mampu menampung hingga 600 pendaki dalam sehari. Fasilitas di sini terbilang lengkap, mulai dari toilet, penginapan, persewaan alat pendakian, warung makan, hingga jasa porter dan pemandu wisata.

Bagi yang ingin membawa oleh-oleh, terdapat pusat penjualan makanan khas Dieng di sekitar basecamp. Berbeda dengan beberapa gunung lain yang memiliki larangan-larangan khusus seperti tidak boleh bersiul atau memakai baju merah, Gunung Prau via Patak Banteng tidak memberlakukan pantangan semacam itu.

Meski begitu, pengelola tetap menerapkan sejumlah peraturan yang wajib diikuti pendaki. Tidak diperbolehkan membuang sampah sembarangan dan pendaki diwajibkan membawa kembali sampah ke basecamp.

Pendaki juga harus menggunakan pakaian yang nyaman dan hangat karena suhu di Gunung Prau bisa sangat dingin, terutama pada malam hari. Selain itu, pendaki diharuskan membawa perlengkapan pendakian lengkap, termasuk jaket, sleeping bag, dan senter.