Warga Bekasi yang Tewas Disiksa di Kamboja Wakafkan 24 Alquran ke Ponpes Megapolitan 17 April 2025

Warga Bekasi yang Tewas Disiksa di Kamboja Wakafkan 24 Alquran ke Ponpes
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 April 2025

Warga Bekasi yang Tewas Disiksa di Kamboja Wakafkan 24 Alquran ke Ponpes
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com –

Ihwan Sahab
(28), warga Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang tewas disiksa di
Kamboja
mewakafkan 24 Alquran ke pondok pesantren (ponpes).
Puluhan Alquran diwakafkan korban semasa masih bekerja di Kamboja.
“Iya dia
mewakafkan Alquran
ke sebuah pesantren. Itu satu dus. Satu dus itu sekitar 24 pcs,” kata adik korban, Subiyantoro (23) saat ditemui di Perumahan Villa Gading Harapan, RT 2/RW 22, Kebalen, Babelan, Kamis (17/4/2025).
Sejumlah warga juga mengetahui bahwa korban membelikan Alquran santri di ponpes dekat rumahnya.
Di mata para tetangga, korban dikenal sosok yang baik dan rajin mengikuti kegiatan mengaji.
“Emang dikenal baik orangnya. Di sini pun dia dikenal baik,” jelasnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa kakaknya berangkat ke Kamboja dengan tujuan mulia, yakni ingin membanggakan kedua orangtua sekaligus memperbaiki perekonomian keluarga.
Selama bekerja di Kamboja, korban kerap membelikan sejumlah barang elektronik untuk seluruh anggota keluarga.
“Dari awal dia berangkat itu dia sudah baik banget kayak beliin ponsel orangtua, beliin mesin cuci orangtua, beliin saya laptop, beliin istri saya kamera, itu sudah baik banget,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Ihwan Sahab dinyatakan tewas di Kamboja pada Senin (14/4/2025) pagi.
Pihak keluarga menerima kabar korban meninggal setelah dihubungi oleh salah satu staf KBRI di Phnom Penh.
Sebelum meninggal, korban sempat dirawat di rumah sakit setempat sejak 28 Maret 2025.
Selama perawatan, korban beberapa kali melakukan panggilan video dengan sang adik.
Dalam percakapan tersebut, korban mengaku disiksa selama dua hari oleh 15 pekerja asal China dan Indonesia di sebuah ruangan khusus karena tak memenuhi target yang ditentukan perusahaan.
Sekujur tubuhnya disetrum hingga menimbulkan bekas luka berwarna hitam di bagian badan, kaki, bokong, dan tangan. Kedua matanya juga mengalami luka lebam.
Selain itu, kepalanya turut menjadi sasaran
penyiksaan
hingga mengalami pendarahan otak karena dihantam benda tumpul oleh para pelaku. Tak kuat menahan siksaan, korban pun pingsan.
Para pelaku kemudian membuang korban ke jalan raya tanpa mengenakan pakaian.
Polisi setempat yang menemukan korban dalam keadaan sekarat kemudian mengevakuasi ke rumah sakit.
Setelah beberapa hari mendapat penanganan medis, kondisi korban mulai membaik. Korban pun mulai bisa berkomunikasi.
Akan tetapi, setelah itu kondisi kesehatan korban perlahan menurun hingga akhirnya pihak rumah sakit menyatakan korban meninggal pada Senin pagi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.