Meski begitu, tidak ada informasi lengkap tentang bagaimana dua universitas Amerika Serikat itu terlibat dalam serangan siber yang dimaksud.
Sejauh ini, pihak Kedutaan Besar AS di Tiongkok belum memberikan komentar akan hal ini.
Menanggapi hal ini, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengonfirmasi serangan siber yang terjadi dan menyebut, pemerintahnya mulai ambil langkah tegas.
“Kami mendesak Amerika Serikat untuk bertanggung jawab terkait masalah serangan siber dan menghentikan upaya provokasi dan serangan terhadap Tiongkok,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian.
Adapun tudingan akan serangan siber ini muncul seiring dengan hubungan dagang dua negara yang kini tengah memanas dan cenderung ke arah perang dagang. Bahkan, sebagai imbasnya, pemerintah Tiongkok mengeluarkan travel warning bagi turis asal negaranya yang hendak bepergian ke Amerika Serikat.
Masih karena terimbas perang dagang, film-film Amerika Serikat yang diimpor ke Tiongkok juga ditangguhkan penayangannya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3924624/original/010187200_1644023349-000_9Y43VD__1_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)