Harga Emas Tembus Rekor karena Dolar AS Tertekan dan Perang Dagang

Harga Emas Tembus Rekor karena Dolar AS Tertekan dan Perang Dagang

Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia melonjak tajam dan menembus angka US$ 3.200 per troy ons pada Jumat (11/4/2025), dipicu oleh melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan memuncaknya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Kondisi ini memicu kekhawatiran akan resesi global, sehingga mendorong para investor beralih ke aset safe haven seperti emas.

Dilansir dari Reuters, pada perdagangan Jumat, harga emas dunia sempat menyentuh rekor tertinggi di angka US$ 3.245,28. Sepanjang pekan ini, harga emas telah menguat lebih dari 6%. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS ditutup naik 2,1% di level US$ 3.244,6.

“Emas kini menjadi aset safe haven yang paling diminati di tengah ketidakpastian global yang dipicu oleh perang dagang Trump. Dolar AS mengalami depresiasi, sementara obligasi pemerintah AS mengalami tekanan jual besar-besaran akibat menurunnya kepercayaan terhadap AS sebagai mitra dagang yang stabil,” ujar Nitesh Shah, analis komoditas dari WisdomTree.

Pada hari yang sama, China menaikkan tarif impor atas produk-produk asal AS hingga 125%, memperbesar ketegangan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.

Indeks dolar AS tercatat melemah terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, sehingga membuat harga emas dalam denominasi dolar menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri.

Lonjakan harga emas juga didorong oleh kombinasi sejumlah faktor, termasuk aksi beli dari bank sentral, ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS, ketidakstabilan geopolitik, serta meningkatnya aliran dana investor ke ETF berbasis emas.

“Sedikit koreksi harga emas bisa saja terjadi, tetapi secara keseluruhan trennya masih naik,” kata Tai Wong, seorang trader logam independen.

Sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, emas kerap diandalkan sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian global dan inflasi, serta cenderung menguat saat suku bunga rendah.

Namun, analis dari UBS mengingatkan bahwa reli harga emas dunia bisa terbatas apabila terjadi beberapa perkembangan, seperti meredanya ketegangan geopolitik, membaiknya hubungan dagang internasional, atau perbaikan signifikan dalam kondisi ekonomi dan fiskal AS.