Kampung Gabus Bekasi dan Jejak Perubahan Dedi Mulyadi…
Editor
BEKASI, KOMPAS.com
– Angin perubahan perlahan menyapu
Kampung Gabus
, sebuah wilayah yang dulu lekat dengan citra keras dan jalanan yang akrab dengan bayang-bayang kejahatan.
Namun, sejak Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi
menjejakkan kaki di tanah para jawara itu, seolah ada harapan baru yang bersemi.
Tak hanya sekali, sosok yang dikenal dekat dengan rakyat ini telah tiga kali datang menyapa Kampung Gabus sepanjang Maret 2025.
Di matanya, tak ada daerah yang tidak bisa berubah. Di matanya pula, Kampung Gabus mulai menata diri.
“Sebenarnya kalau Kampung Gabus ini sudah terkenal ya, terkenal daerah jawara. Sering masuk TV juga. Karena mungkin kejahatan jalanannya,” ujar Camat Tambun Utara, Najmuddin kepada Kompas.com, Kamis (10/4/2025).
Namun kini, narasi itu perlahan berubah. Saat ratusan
bangunan liar
dibongkar, tak ada amarah, tak terdengar perlawanan.
Ketika itu yang ada hanyalah ketundukan, mungkin juga kelegaan bahwa saatnya tiba untuk membangun babak baru.
“Artinya masyarakat enggak akan berani lagi untuk membangun (bangunan liar) di pinggiran kali atau tanah-tanah negara,” lanjut Najmuddin.
Najmuddin menyiratkan betapa perubahan bisa terjadi bila harapan ditanam dengan ketulusan.
Kini, ada 230 bangunan liar yang selama ini berdiri di pinggiran kali dan tanah negara telah diratakan.
Semua tersebar di tiga desa: 70 di Desa Srijaya, 80 di Srimukti, dan 80 lainnya di Sriamur.
Di balik angka-angka itu, tersembunyi kisah sebuah kampung yang perlahan ingin keluar dari bayang-bayang masa lalu.
Dan di setiap langkahnya, Dedi Mulyadi hadir bukan sekadar sebagai pejabat, tapi sebagai jembatan menuju perubahan.
(Reporter: Achmad Nasrudin Yahya | Editor: Faieq Hidayat)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kampung Gabus Bekasi dan Jejak Perubahan Dedi Mulyadi… Megapolitan 11 April 2025
/data/photo/2025/03/14/67d3a296a53e7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)