Jakarta, Beritasatu.com – Pasar saham Asia anjlok pada Jumat (11/4/2025) pagi, menyusul pelemahan di Wall Street yang menghapus sebagian besar kenaikan sehari sebelumnya.
Kekhawatiran yang semakin dalam terkait perang dagang yang dipimpin Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi pemicu utama gejolak pasar Asia dan global.
Dilansir dari AP, indeks Nikkei 225 Jepang mencapai level 32.969,95 atau melemah 4,7% pada perdagangan pagi di Tokyo.
Pasar saham di Asia lainnya turut tertekan. Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,6% ke level 2.400,34. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 terkoreksi 2,1% ke posisi 7.552,10.
Stephen Innes, analis dari SPI Asset Management mengatakan pasar merespons negatif keputusan Trump yang menunda kenaikan tarif selama 90 hari untuk sebagian besar negara.
“Itu bukan perubahan arah, hanya taktik. Euforia sementara dari penangguhan tarif Trump memudar cepat. Pesta sudah usai, dan Asia akan merasakan dampaknya,” kata Stephen.
Sentimen negatif semakin kuat setelah China mengumumkan langkah balasan tambahan terhadap AS, menyusul klarifikasi Gedung Putih bahwa tarif atas impor dari China akan dikenakan sebesar 145%, bukan 125% seperti yang sempat disampaikan Trump di platform Truth Social.
Akibatnya, indeks S&P 500 sempat anjlok lebih dari 6% sebelum ditutup melemah 188,85 poin ke posisi 5.268,05. Dow Jones ditutup turun 1.014,79 poin ke 39.593,66, dan Nasdaq kehilangan 737,66 poin ke 16.387,31.
Sejalan dengan pasar saham Asia yang melemah, indeks harga saham gabungan (IHSG) juga kembali dibuka memerah. Pada pukul 09.22 WIB, IHSG turun 0,32% atau 19,76 poin ke level 6.234,2.
