Transformasi Hidup Steven Wongso: Dari Atheis Kini Jadi Muslim

Transformasi Hidup Steven Wongso: Dari Atheis Kini Jadi Muslim

Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Steven Wongso mengaku sebelum memeluk agama Islam, dirinya adalah seorang atheis.

“Saya sebelumnya adalah seorang atheis dan merasa tidak percaya agama,” ucap Steven Wongso dikutip dari podcast Close The Door milik Deddy Corbuzier, Selasa (8/4/2025).

Steven Wongso menjelaskan apa yang menyebabkan dirinya menjadi seorang atheis sebelum akhirnya memutuskan untuk memeluk agama Islam.

“Saat itu hidup saya sangat ruwet, saya mencari islam dengan mempertimbangkan. Karena, saya merasa waktu itu hidup ini nge-loop, selalu ingin seperti pada teman-teman. Mereka selalu bilang ‘jangan pernah khawatir karena hidup sudah ada yang mengatur’. Di situ saya berpikir, karena saya atheis lalu siapa yang mengatur rezeki saya. Saya merasa bingung,” lanjutnya.

“Saya capek, saya merasa ketakutan seperti pekerjaan sepi. Lalu, ada banyak masalah dan saya merasa butuh Tuhan dan butuh tempat yang mengadu karena butuh manusia itu kan hanya ada datang dan pergi,” katanya lagi.

Steven Wongso juga mengatakan, selama ini dirinya mencari apa tujuan dari Tuhan yang memilihnya untuk berada di dunia ini.

“Saya butuh sense of community, saya merasa buat apa saya hidup. Saya merasa jujur ya, kokoh (kakaknya) saya lebih kaya dari aku apalagi adik aku. Aku merasa tidak punya reason untuk hidup, saya merasa kerja itu buat apa,” jelasnya.

“Saya merasa orang tua bisa bahagia dari kokoh dan adik aku, dan enggak ada aku juga tidak masalah. Di situ, saya merasa hampa, sekali lagi saya tegaskan pemilihan saya mualaf bukan karena cinta. Tetapi ini bagian saya dalam menjalankan hidup,” tuturnya.

Namun, semua itu berubah ketika dirinya melihat sahabatnya yang selalu bersujud kepada Sang Pencipta ketika masalah dalam hidupnya datang.

“Jujur ya, saya punya teman dan dia selalu curhat ke saya. Curhatannya dia itu sering diomeli sama bosnya, tetapi yang ada dia memilih untuk salat lima waktu,” ungkapnya.

“Dia selalu menahan diri, kemudian ketika rasa emosinya sudah muncul yang dilakukan adalah salat. Saya juga tidak memungkiri bahwa circle pertemanan saya 90% adalah Islam semua,” bebernya lagi.

Selain itu, Steven Wongso menyebut, keputusannya untuk mualaf sudah dipertimbangkan sejak tahun lalu. Termasuk, soal mengambil langkah untuk benar-benar menjadi mualaf.

“Keinginan saya itu untuk menjadi mualaf sudah dari tahun lalu. Termasuk saat memutuskan mualaf pada Ramadan,” ujarnya.

Steven Wongso mengaku, tidak menyesali apa yang sudah menjadi keputusannya untuk menjadi seorang Muslim.

“Saya tidak menyesali ketika sudah menjadi seorang Muslim. Ada perasaan damai di hati saya. Bahkan, ketika ada masalah datang, saya memilih untuk salat,” tutup Steven Wongso yang mengaku atheis sebelum resmi memeluk agama Islam.