TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Warga antusias menyambut prosesi arak-arakan miniatur kapal larungan sesaji pembawa kepala kerbau dari rumah Lurah hingga ke TPI Ujungbatu, Kabupaten Jepara.
Diketahui, miniatur tersebut nantinya akan dilarung ke tengah laut saat pelaksanaan pesta lomba pada Senin (7/4/2025) pagi.
Sebelum dilakukan larungan, miniatur kapal ini melalui prosesi seperti pengisian sesaji dan doa terlebih dahulu.
Seusai pembacaan doa dan pengisian sesaji seperti kepala kerbau, pisang raja, satu ayam ingkung, satu ayam bakar, dan kupat lepet, miniatur kapal diarak sejauh sekira 700 meter.
Saat arakan itu diiringi tarian Sarnemi.
Sesepuh Desa Ujungbatu Jepara, Suwarno (65) mengatakan, sesaji yang akan dilarung di dalam kapal memang berbagai macam.
“Larungan macam-macam seperti kepala kerbau, oborampe seperti pisang raja, kupat lepet, ayam ingkung, dan ayam bakar, dekem,” ucap Suwarno kepada Tribunjateng.com, Minggu (6/4/2025).
Dia menjelaskan, untuk sesaji yang disiapkan masih sama seperti tahun sebelumnya.
“Tetap sama dari tahun sebelumnya, karena ada catatan yang perlu dikerjakan sesuai yang telah dicatat oleh sesepuh,” ungkapnya.
Suwarno menuturkan, tujuan pelarungan miniatur kapal berisi sesaji itu untuk menolak balak dan membawa rezeki bagi para nelayan.
“Mengapa kepala kerbau yang dilarung?”
“Ini karena pada zaman Nabi, pemimpin yang tidak baik digambarkan kepala.”
“Kerbau bagi orang Jawa dinilai orang bodoh.”
“Sehingga perlu dilarung kebodohannya untuk meningkatkan taraf hidup seorang nelayan,” tuturnya.
Sementara arak-arakan ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan yang pernah ada dari zaman dulu.
“Mewujudkan budaya tetap kami jaga, budaya lama kami teruskan,” tutupnya. (*)