Kendaraan Pemudik di Bakauheni Menumpuk, “Delay System” Diberlakukan
Tim Redaksi
LAMPUNG, KOMPAS.com –
Antrean kendaraan
pemudik terlihat menumpuk di
Pelabuhan Bakauheni
pada Sabtu (5/4/2025) malam.
ASDP dan Kepolisian setempat telah memberlakukan sistem tunda (
delay system
) di beberapa buffer zone untuk mengatasi masalah tersebut.
Pantauan
Kompas.com di
Toll Gate Pelabuhan Bakauheni menunjukkan bahwa
antrean kendaraan
mulai mengular sejak sekitar pukul 17.00 WIB.
Antrean ini diperkirakan telah memanjang hingga lebih dari 4 kilometer, merambat hingga ke jalan layang akses exit Tol Bakauheni Selatan.
Sempat terjadi kemacetan parah ketika ribuan kendaraan berusaha masuk ke area dermaga Pelabuhan Bakauheni.
Kendaraan yang didominasi oleh mobil pribadi tidak dapat masuk karena seluruh area tunggu dermaga telah dipadati oleh pemudik.
Risna (33), salah satu pemudik, mengungkapkan bahwa kemacetan sudah mulai terasa sebelum mencapai pelabuhan.
“Sebelum sampai sini sudah macet, sampai ke KM 20B,” ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa total waktu tempuh yang dijalani oleh dirinya dan keluarganya telah lebih dari 3 jam.
Terkait penanganan kemacetan ini, Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo menjelaskan bahwa sistem tunda telah diterapkan.
“Ada beberapa ruas jalan yang disediakan di buffer zone. Ada 5 titik buffer zone yakni di KM 87B, KM 57B, 49B, 33B dan 20B,” jelasnya.
Kapolda Lampung, Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika, juga menegaskan bahwa delay system telah diterapkan.
”
Delay system
terkait arus kendaraan saat ini sedang dijalankan di masing-masing rest area yang telah diploting,” kata dia.
Pemberlakuan delay system ini diharapkan dapat membantu mengurai penumpukan kendaraan yang terjadi di pelabuhan secara bertahap, sehingga arus pemudik dapat berjalan lebih lancar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.