Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Harga Cabai Rawit Merah di Jateng Naik 30 Persen Lebih, Zainal: Kalau Sudah Naik Tak Akan Turun – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Harga Cabai Rawit Merah di Jateng Naik 30 Persen Lebih, Zainal: Kalau Sudah Naik Tak Akan Turun

Harga Cabai Rawit Merah di Jateng Naik 30 Persen Lebih, Zainal: Kalau Sudah Naik Tak Akan Turun

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Sejumlah komoditas pangan mengalami pergerakan harga secara fluktuatif jelang hingga masa libur lebaran 2025.

Pantauan Tribunjateng.com berdasarkan dasboard tabel harga komoditas pangan di tingkat konsumen Badan Pangan Nasional di Provinsi Jateng, ada tiga komoditas mengalami pergerakan yang cukup signifikan.

Beberapa komoditas tersebut adalah cabai rawit merah, daging ayam ras dan minyak goreng curah.

Pada 1 Februari 2025, harga cabai rawit merah Rp 66.593 perkilogram, sedangkan daging ayam ras Rp 35.325 dan minyak goreng curah Rp 18.185 perkilogram.

 Kemudian 1 Maret 2025, harga cabai rawit merah melonjak menjadi Rp 81.805 perkilogram.

Lonjakan harga juga terjadi pada daging ayam ras menjadi Rp 36.279 perkilogram.

Meski demikian harga minyak goreng curah turun tipis menjadi Rp 17.939 perkilogram.

Berlanjut pada 29 Maret 2025 atau jelang lebaran, di mana harga cabai rawit merah tembus Rp 92.885 perkilogram. 

Harga daging ayam ras masih stabil Rp 36.287 perkilogram dan miyak goreng curah Rp 17.982 perkilogramnya.

Pada 4 April 2025, harga Cabai rawit merah mengalami penurunan manjadi Rp 86.587 perkilogram. 

Namun harga daging ayam ras naik Rp 37.462 perkilogram dan harga minyak goreng curah Rp 18.065 perkilogram.

Jika dihitung sejak 1 Februari hingga 4 April, harga cabai rawit merah mengalami pergerakan harga mencapai 30 persen lebih.

Sedangkan harga daging ayam ras mengalami peningkatan 6 persen lebih dan harga minyak goreng curah naik di angka justru minus 0,6 persen.

Masyarakat Jateng tentunya merasakan imbas dari pergerakan harga beberapa komoditas pangan tersebut.

Beberapa mengatakan harga daging ayam dan cabai rawit merah tak terkendali.

“Yang jelas kalau sudah naik setelah lebaran pastinya tidak turun lagi,” terang Zainal satu di antara warga Kota Semarang, Jumat (4/4/2025).

Ia juga mengatakan, masyarakat hanya pasrah saat harga bahan pangan tak terkendali.

Namun ia heran, saat hari besar harga kebutuhan pokok selalu naik.

“Apa harga pangan digoreng oleh penjual, entahlah saya tidak paham. Yang jelas masyarakat kecil terdampak maski kenaikan hanya Rp 500,” tuturnya.

Terpisah Rohayati seorang ibu rumah tangga asal Kabupaten Kendal menyoroti kenaikan harga cabai rawit merah.

Ia berujar dari berbagai komoditas pangan, harga cabai selalu tak terkendali.

Bahkan di tingkat pasar Rohayati menuturkan harga cabai rawit merah bisa tembus Rp 90 sampai Rp 100 ribu perkilogram.

“Beberapa waktu lalu saya beli hampir Rp 100 perkilogram. Alasan pedagang cuaca buruk menjadi penyebab kelangkaan cabai, entah benar atau tidak,” terangnya.

Pada akhir Maret lalu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi sempat mengungkapkan strategi pemerataan pasokan bahan pokok antarwilayah guna menekan kenaikan harga yang melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP). 
Menurutnya, pemerataan pasokan pangan berbasis potensi wilayah dapat membantu menekan inflasi. 

“Kalau harga bawang merah tinggi, hasil panen di Brebes bisa digeser ke daerah lain. Begitu juga dengan cabai, tinggal koordinasi kebutuhan logistiknya,” ujar Gubernur Luthfi.

Ia menilai lonjakan harga bahan pokok jelang Idul Fitri disebabkan oleh meningkatnya konsumsi masyarakat serta faktor cuaca, seperti curah hujan tinggi dan hama patek. 

Meski demikian, ia memastikan bahwa harga bahan pokok masih dalam batas wajar.

Namun saat itu ia menerangkan pada 24 Maret harga cabai rawit merah sudah mencapai Rp 85 ribu perkilogram.

Merangkum Semua Peristiwa