TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Momen libur Lebaran 2025 menjadi berkah bagi industri perhotelan di Kota Semarang.
Tingkat hunian hotel mengalami peningkatan signifikan, dengan beberapa hotel mencatat okupansi hingga 90 persen.
Mayoritas tamu yang menginap berasal dari kalangan keluarga yang berlibur dan berkumpul bersama sanak saudara.
Dijelaskan Public Relation Hotel Dafam Semarang, Dian Martha, selama libur Lebaran, tingkat okupansi hotelnya meningkat dari 50 persen di hari biasa menjadi 90 persen.
“Peningkatan ini mulai terasa sejak hari pertama Lebaran, 31 Maret 2025. Mayoritas tamu berasal dari Jakarta, Jabar, dan Jatim,” ujarnya, Jumat (4/4/2025).
Meski mengalami kenaikan dibanding hari biasa, tingkat hunian hotel pada Lebaran tahun ini masih lebih rendah dibandingkan 2024.
Tahun lalu, okupansi hotel bahkan mencapai 100 persen hingga pihaknya terpaksa menolak tamu.
Dian menilai, penurunan ini terjadi karena semakin banyak jalan tol yang beroperasi, sehingga pemudik langsung menuju tujuan tanpa perlu menginap.
Kondisi serupa juga dialami Hotel Ciputra Semarang. General Manager Hotel Ciputra, Erny Kusmastuti, menyebutkan bahwa okupansi hotelnya selama libur Lebaran hanya mencapai 60-65 persen. Angka ini jauh dari target 90 persen yang diharapkan.
“Peraturan pemerintah terkait efisiensi juga berdampak pada industri perhotelan. Setelah Lebaran, okupansi kami kembali turun di bawah 50 persen,” imbuh Erny.
