Kota Tua Jakarta Jadi Destinasi Wisata Warga yang Tidak Mudik Lebaran
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Kota Tua
Jakarta
tampak ramai di hari keempat
Lebaran 2025
. Pengunjung datang dari berbagai daerah sekitar Jakarta dan provinsi lainnya.
Warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang berkunjung ke Kota Tua nampaknya adalah mereka yang tidak mudik Lebaran.
Satu di antaranya adalah sekelompok ibu-ibu dari Tangerang. Kegiatan mereka berjalan-jalan ke Kota Tua ini adalah hasil spontanitas Kartini (52).
Kartini mengatakan bahwa mereka adalah segelintir warga perumahannya yang tidak pulang kampung.
“Enggak pada mudik. Ini makanya yang jalan-jalan ini yang enggak mudik. Jadi daripada itu di rumah stres, kita jalan-jalan ke Kota Tua,” kata Kartini di kawasan Kota Tua, Kamis (3/4/2025).
Saat ditemui di depan selasar Museum Sejarah Jakarta, Kartini dan ibu-ibu lainnya itu tengah menyantap perbekalan yang telah siapkan dari rumah. Terlihat ada pempek, ayam sisa lebaran, hingga camilan dari warung.
Sebelumnya, rombongan ibu-ibu itu melakukan tukar kado seperti yang sering dibagikan orang di media sosial. Agar lebih bermanfaat, kado yang mereka bawa berupa makanan ringan yang kemudian dapat dimakan bersama-sama.
“Tadi ada tukar kado, yang Rp 10.000 per orang, buat seru-seruan aja,” ujar Kartini.
Menurut Kartini, mereka berangkat dari Tangerang pada pukul 07.00 WIB menggunakan kereta rel listrik (KRL) commuter line. Lalu, turun di Stasiun Jakarta Kota.
Beberapa di antara mereka juga terlihat membawa anaknya dalam perjalanan wisata ini.
Rombongan delapan ibu-ibu ini memilih menggunakan transportasi umum dengan senang hati karena sejumlah alasan.
“Biar
happy
aja,” kata Ermi (52).
“Biar suaminya enggak ikut,” ujar Ina (35) menimpali dan disetujui ibu-ibu yang lain.
“Biar hemat,” seloroh Wartini (50).
Walaupun harus berdesakan dengan penumpang lainnya di dalam gerbong KRL, Wartini merasa lebih senang karena tidak harus menghadapi kemacetan dengan kendaraan pribadi.
Sementara itu, Kota Tua dipilih sebagai destinasi juga karena lokasinya yang dekat dengan stasiun KRL, sehingga mereka tidak perlu berjalan kaki terlalu jauh.
Seperti pengalaman Dwi (55) saat pertama kali ke Kota Tua, dia harus berjalan jauh dari tempat parkir. Oleh karena itu, Commuter Line dianggap sebagai pilihan yang tepat.
“Dulu parkirnya jauh, jalannya gitu. Sekarang enak naik kereta aja, dekat,” katanya.
Di Kota Tua ini, mereka berencana akan memasuki tiga museum, di antaranya Museum Fatahillah, Museum Wayang, dan Museum Sejarah.
Dwi menyebutkan bahwa dia belum pernah masuk ke dalam museum tersebut.
“Dulu ke sini pas anak masih kecil-kecil cuma foto di luar aja sama noni-noni Belanda,” ujarnya.
Setelah mengunjungi museum, rombongan ibu-ibu ini berencana melakukan foto di sekitar Kota Tua sebelum kembali lagi ke rumah menggunakan KRL Commuter Line.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/04/03/67ee25e3891bd.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)