Kehabisan Tiket Kereta ke Solo, Pemudik dari Tegal Ini Punya Solusinya
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com –
Meskipun kehabisan
tiket kereta
api untuk perjalanan
mudik
,
warga Tegal
, Ayuningtyas (28), tidak kehilangan akal.
Ayu seharusnya bisa kembali ke
Boyolali
dengan kereta dari jalur Tegal ke Kota Solo pada Kamis (3/4/2025) sore.
Sebelumnya, ia telah membeli tiket dari Solo ke Tegal pada 25 Februari 2025, sebelum bulan Ramadhan.
Namun, untuk arus balik ke Tegal, Ayu tidak langsung membeli tiket karena biasanya tidak banyak penumpang.
“Saya tidak mengira bakal banyak orang Tegal yang mau ke Solo H+4 Lebaran. Nah, pada tanggal 28 Maret, H-1 sebelum berangkat, saya cek tiket Tegal-Solo habis sampai tanggal 7 atau 8 April,” ungkap Ayu saat ditemui di Stasiun Semarang Tawang.
Kehabisan tiket membuat Ayu dan suaminya membeli tiket kereta dari Tegal ke Stasiun Semarang Poncol, kemudian melanjutkan perjalanan dengan ojek online ke Stasiun Semarang Tawang, dan selanjutnya menuju Stasiun Solo Balapan.
Saat membeli tiket alternatif pada 28 Maret 2025, Ayu hampir kehabisan karena hanya tersisa beberapa tempat duduk.
“Saya akali lah, Tegal-Semarang masih ada, Semarang-Solo masih ada, makanya saya beli tiket untuk dua kali perjalanan itu. Itu juga sudah tinggal beberapa seat, tidak bisa memilih lagi,” jelasnya.
Meskipun harus mengeluarkan biaya lebih mahal dan menghabiskan energi karena berpindah-pindah stasiun, Ayu rela melakukannya demi pulang ke perantauan.
Biasanya, tiket Tegal-Solo hanya seharga Rp 140.000, kini ia harus membayar lebih dari Rp 200.000 per orang.
Rincian biaya terdiri dari Kereta Api Kaligung Tegal-Semarang Poncol seharga Rp 110.000, Kereta Api Joglosemar dari Semarang Tawang-Solo Balapan Rp 85.000, serta biaya taksi online dari Stasiun Semarang Poncol ke Semarang Tawang sebesar Rp 15.000.
Untungnya, jarak keberangkatan kedua kereta hanya sekitar 30 menit, sehingga Ayu dan suaminya tidak harus menunggu lama di stasiun.
Mereka juga harus berkendara dari Solo ke Boyolali yang memakan waktu sekitar satu jam.
“Lebih mahal sih, tapi untung saya tidak gelandang di stasiun. Jadi, saya menyesal tidak membeli tiket pulang pergi sekalian pada akhir Februari,” tambah Ayu.
Selain itu, Ayu juga mengeluhkan kebersihan toilet di Stasiun Solo Balapan saat hendak berangkat mudik.
Ia mendapati toilet yang bau pesing ketika menggunakan toilet di area luar serta di dalam stasiun setelah check-in.
“Antrean panjang, terus toilet stasiun jadi bau banget, tidak bersih, bikin malas. Padahal di Solo saya ke toilet dua kali, di luar sama di dalam, tapi sama saja,” bebernya.
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang mencatat bahwa jumlah penumpang tertinggi terjadi pada Rabu, 2 April 2025, bertepatan dengan H+1 Lebaran.
Pada periode 14 hari masa Angkutan Lebaran, yang dimulai sejak Jumat, 21 Maret 2025, hingga Kamis, 3 April 2025, jumlah kedatangan penumpang pada H+1 Lebaran mencapai 32.271, sedangkan untuk keberangkatan sebanyak 31.170 penumpang.
“Ini merupakan yang tertinggi selama masa Angkutan Lebaran sampai dengan hari ini, di mana rata-rata jumlah kedatangan hanya berkisar di 25.335 penumpang, sedangkan untuk keberangkatan di angka 21.736 penumpang,” ujar Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, melalui keterangan tertulis.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kehabisan Tiket Kereta ke Solo, Pemudik dari Tegal Ini Punya Solusinya Regional 3 April 2025
/data/photo/2025/04/03/67ee5af99d0a6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)