Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK – TNI Angkatan Laut mengirimkan pasukannya untuk membantu korban gempa di Myanmar.
Dalam prosesnya, TNI AL mengerahkan KRI Radjiman Wedyodiningrat sebagai kapal bantu rumah sakit yang juga akan diisi tim medis dan dokter spesialis.
Asisten Operasi KSAL Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan mengatakan, kapal perang ini akan membawa tenaga kesehatan gabungan dari berbagai satuan TNI.
Termasuk di antaranya dari TNI Angkatan Darat, Batalyon Kesehatan Marinir, Koarmada RI, dan TNI Angkatan Laut.
“Mereka akan membawa tenaga-tenaga kesehatan dokter spesialis yang dapat membantu dalam operasi medis, terutama untuk menangani korban dengan patah tulang dan cedera ortopedi,” ujar Yayan di Markas Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (31/3/2025).
Yayan juga memastikan upaya bantuan medis dan evakuasi yang akan dilakukan di lokasi gempa akan sangat dimaksimalkan, mengingat kapal ini telah dilengkapi dengan fasilitas medis dan kontainer-kontainer medis yang memungkinkan pelaksanaan operasi medis di lokasi bencana.
Selain tenaga medis, kapal ini juga akan membawa bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan, tenda, dan selimut.
Bantuan ini disesuaikan dengan kebutuhan mendesak yang telah disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri setelah berkoordinasi dengan duta besar Thailand dan Myanmar.
Menurut Yayan, KRI Radjiman Wedyodiningrat akan menempuh perjalanan sejauh 1.639 nautical mile yang diperkirakan dapat dijangkau dalam waktu empat hari.
“Kapal ini juga membawa helikopter untuk mempercepat distribusi bantuan ke daerah yang sulit dijangkau. Dari sisi kesiapan teknis, seluruh persiapan telah dilakukan dengan matang,” tambah Yayan.
Dengan pengerahan kapal bantu rumah sakit dan tenaga medis spesialis ini, diharapkan bantuan kemanusiaan dari Indonesia dapat memberikan dampak signifikan dalam upaya penyelamatan dan pemulihan pasca-gempa di Myanmar yang juga berdampak ke Thailand.
Diketahui, gempa berkekuatan magnitudo 7,7 melanda Myanmar pada Jumat (28/3/2025) yang guncangannya pun dirasakan sampai ke Thailand.
Data terkini, dikabarkan sebanyak 1.700 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut.
