Seusai Nyepi, Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Dipadati Wisatawan

Seusai Nyepi, Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Dipadati Wisatawan

Banyuwangi, Beritasatu.com – Setelah ditutup sementara selama tiga hari, pada 28 hingga 30 Maret 2025 untuk menghormati peringatan Hari Raya Nyepi di Bali, aktivitas penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali, serta sebaliknya, akhirnya dibuka kembali pada Minggu (30/3/2025).

Sejak pembukaan kembali, antrean kendaraan mulai terlihat di area Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Para penumpang yang hendak menyeberang menuju Bali sudah mulai berdatangan dan mengantre sejak dini hari. 

Bahkan, antrean mengular hingga ke jalan raya. Arus kendaraan yang melintas didominasi oleh bus dan mobil pribadi dengan pelat nomor dari berbagai daerah.

Pembukaan layanan penyeberangan ini disambut antusias oleh banyak penumpang, sebagian besar di antaranya adalah wisatawan yang hendak berlibur ke Bali. Salah seorang wisatawan asal Kediri, Indro mengungkapkan ia pergi ke Bali untuk menikmati libur panjang Hari Raya Idulfitri 2025. 

“Ini mau berlibur ke Bali karena ada libur panjang Idulfitri, kebetulan asisten rumah tangga juga lagi mudik,” kata Indro kepada Beritasatu.com di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi pada Minggu (30/3/2025).

Indro menambahkan, meskipun antrean panjang, ia menganggap hal tersebut wajar karena pelabuhan ramai setelah penutupan untuk perayaan Nyepi. 

“Tadi masuk ke pelabuhan pukul 5.00 WIB, dan menurut saya ini sangat wajar karena setelah penutupan pelabuhan menjadi ramai,” ungkapnya.

Untuk mengatasi potensi kepadatan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP) akan menambah jumlah perjalanan kapal dari 28 menjadi 30 trip per hari. Selain itu, dua kapal besar, yaitu KMP Munich I dan KMP Parama Kalyani, didatangkan dari lintasan Padang Bai–Lembar untuk memperkuat armada di lintasan Ketapang–Gilimanuk.