Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia melonjak ke rekor tertinggi pada Jumat (28/3/2025), didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven akibat ketegangan perdagangan global dan kejatuhan pasar ekuitas. Lonjakan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru pada sektor otomotif.
Harga emas spot pada Jumat pagi naik 1,94% ke level US$ 3.076,29 per troy ons.
Dilansir dari Reuters, analis senior di RJO Futures Bob Haberkorn mengatakan harga emas dunia berpotensi mencapai US$ 3.100 per troy ons dalam waktu dekat, dengan faktor utama pendorongnya adalah meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven, terutama akibat ketidakpastian terkait kebijakan tarif Trump.
Beberapa negara, termasuk Kanada dan Prancis, mengancam akan memberikan respons atas kebijakan tarif 25% yang diberlakukan pada kendaraan impor. Tarif tersebut dijadwalkan berlaku sehari setelah Trump mengumumkan tarif timbal balik yang menyasar negara-negara yang dianggap berkontribusi terhadap defisit perdagangan AS.
Di sisi lain, pasar saham global mengalami tekanan dengan anjloknya saham produsen otomotif terbesar dunia.
Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures menyebutkan selain ketegangan perdagangan, harga emas juga terdorong oleh tingginya arus masuk dari bank sentral dan permintaan ETF.
Investor kini menantikan rilis data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada Jumat untuk mencari petunjuk mengenai kebijakan suku bunga selanjutnya, setelah The Fed pekan lalu memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan.
Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik, emas cenderung menguat dalam kondisi suku bunga rendah.
Sejalan dengan harga emas dunia yang terus naik, harga emas batangan Antam pada hari ini juga kembali meroket ke level tertinggi sepanjang masa. Harga emas Antam hari ini naik Rp 16.000 menjadi Rp 1,792 juta per gram dari sebelumnya Rp 1,776 juta per gram.
