Liputan6.com, Yogyakarta – Idulfitri merupakan hari raya yang dinantikan seluruh umat Muslim di dunia. Dalam menyambut hari kemenangan, ada beberapa amalan utama yang dilakukan Rasulullah SAW.
Islam mengajarkan agar umat Muslim hendaknya mengisi hari raya dengan gembira. Selain itu, ada beberapa amalan utama yang bisa dilakukan, sehingga momen Idulfitri tetap memiliki nilai ibadah.
Mengutip dari laman Kemenag RI, berikut amalan utama Rasulullah SAW dalam menyambut Idulfitri:
1. Memperbanyak membaca takbir
Pada malam terakhir Ramadan hingga 1 Syawal pagi, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW senantiasa mengumandangkan takbir. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ
Artinya: “Dan sempurnakanlah bilangan Ramadan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah”. (QS. Al-Baqarah: 185).
Terdapat dua jenis takbir Idulfitri, yakni muqayyad dan mursal. Muqayyad adalah takbir yang dilakukan setelah salat fardu maupun sunah. Sementara itu, mursal adalah takbir yang bisa dilakukan setiap saat dan tidak terbatas waktu setelah salat.
2. Berhias dan mengenakan pakaian terbaik
Idulfitri sangat identik dengan pakaian baru. Ternyata, tradisi ini berkaitan dengan amalan utama Rasulullah SAW dalam menyambut hari raya.
Namun, Idulfitri tidak melulu tentang pakaian baru. Fokus utamanya adalah anjuran berhias dan mengenakan pakaian terbaik.
Adapun berhias bukan hanya tentang mengenakan makeup, melainkan membersihkan badan, memotong kuku, serta memakai wewangian terbaik. Dengan berhias dan berpenampilan sebaik mungkin, menunjukkan bahwa seseorang menampakkan kebahagiaan di hari yang berkah.
3. Dianjurkan makan sebelum salat Idulfitri
Saat Idulfitri, umat Muslim diharamkan berpuasa. Bahkan, dalam kitab-kitab fikih disebutkan bahwa berniat tidak puasa pada saat Idulfitri pahalanya seperti orang yang sedang berpuasa di hari-hari yang tidak dilarang.
Sebelum salat Idulfitri, Rasulullah SAW biasa mengonsumsi kurma dengan jumlah ganjil. Amalan ini bisa dilakukan untuk menambah nilai ibadah di hari kemenangan.
4. Melaksanakan salat Idulfitri
Rasulullah SAW menunaikan salat Idulfitri bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya. Beliau juga memilih rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat salat.
Rasulullah mengakhirkan pelaksanaan salat Idulfitri pada saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar dua meter. Hal ini dimaksudkan agar umat Islam memiliki waktu yang cukup untuk menunaikan zakat fitrah.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4791410/original/094694900_1712027996-155978770_8259bf91-3a55-44bc-954d-cc697d4e0b82.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)