Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sebut Willie Salim Tak Bisa Dipidana, Firdaus Oiwobo Senggol Pemerintah: Kenapa Rakyatnya Kelaparan?

Sebut Willie Salim Tak Bisa Dipidana, Firdaus Oiwobo Senggol Pemerintah: Kenapa Rakyatnya Kelaparan?

TRIBUNJAKARTA.COM – Meski telah dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan, Willie Salim dinilai tidak bisa dijerat hukum pidana. 

Hal itu diungkapkan oleh seorang pengacara, Firdaus Oiwobo. 

“Pandangan hukum saya, Willie Salim tidak bisa dijerat hukum pidana, enggak bisa. Kalau pun dijerat Pasal 335 lantas siapa korbannya? Siapa yang mau dilaporin,” ujar Firdaus seperti dikutip dari Youtube Intens Investigasi yang tayang pada Senin (24/3/2025) di Youtube. 

Sebab, kata Firdaus, banyak warga Palembang yang turut menyaksikan hingga mencuri daging rendang yang dimasak Willie Salim. 

Bahkan Willy Salim sebenarnya bisa melaporkan balik ke polisi. 

“Ini kan ditonton dan dinikmati orang-orang Palembang juga, orang banyak yang nonton. Banyak juga yang ngambil, yang nyuri rendangnya Willy Salim. Kalau Willy Salim mau lapor balik, apakah rakyat itu mau dilaporin polisi karena pencurian rendang? Kan enggak lucu,” ujar Firdaus diiringi tawa. 

Ia pun menyarankan agar kasus tersebut tidak dikait-kaitkan dengan sukuisme. 

“Karena itu sifatnya kan kecil ya scope-nya kecil. Jangan dikaitkan dengan Palembang yang besar. Ini sarang gue. Jangan nanti takutnya ego sektoral, jadinya bahaya. Jadinya isu rasis, lebih baik dikecilkan aja,” katanya. 

Alih-alih turut menyalahkan Wille Salim, Firdaus Oiwobo menyinggung peran pemerintah setempat. 

Menurutnya, kasus ini menjadi bahan instropeksi diri pemerintah setempat. 

“Pemerintah Sumatera Selatan kenapa bisa rakyatnya bisa kelaparan seperti itu, jangan malah cari pembenaran tapi harus instropeksi diri, kok bisa rakyatnya bisa sampai mau makan rendang yang enggak seberapa harganya bisa dikerubutin dan dicuri,” jelasnya. 

Sebelumnya diberitakan, Willie Salim resmi dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan (Sumsel) atas kontennya yang viral terkait memasak 200 kilogram rendang di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

Konten ini memicu kontroversi karena dianggap merusak citra warga Palembang dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Pada Sabtu (22/3/2025) malam, Kantor Hukum Ryan Gumay Lawfirm resmi melaporkan Willie Salim ke Polda Sumatera Selatan (Sumsel).

Pengacara Muhammad Gustryan dari Ryan Gumay Lawfirm mengonfirmasi laporan tersebut kepada Sripoku.com pada Minggu (23/3/2025).

Tuntutan Hukum terhadap Willie Salim

Ryan Gumay menyatakan bahwa sebagai warga asli Palembang, dirinya bersama masyarakat lainnya merasa keberatan dengan konten tersebut.

“Benar, tadi malam kami mendatangi Polda Sumsel untuk melaporkan kejadian ini sebagai pengaduan masyarakat. Laporan kami sudah diterima dengan nomor LP LAP-20250322-3F227 pada Sabtu (22/3/2025),” ujar Ryan Gumay.

Ryan menegaskan bahwa langkah hukum ini diambil sebagai bentuk efek jera bagi para kreator konten agar lebih mempertimbangkan dampak sosial dan konsekuensi hukum dari konten yang dibuat.

“Kami juga telah menyerahkan beberapa alat bukti ke Subdit Cyber Crime Polda Sumsel, dan laporan kami sudah direspon melalui akun Banpol Sumsel,” tambahnya.

Ryan berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut dan meningkatkan statusnya menjadi laporan polisi model B.

Adapun laporan tersebut mengarah pada dugaan pelanggaran Pasal 28 Ayat 2 dan 3 juncto Pasal 45 Ayat 1, 2, dan 3 serta Pasal 27 Ayat 1 dan 3 dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Selain laporan dari Ryan Gumay Lawfirm, selebgram Palembang Achmad Fuadi Irawan atau yang dikenal sebagai Adi BGP juga mengajukan laporan terhadap Willie Salim.

Adi melaporkan Willie atas konten rendang yang disebutnya telah mencoreng reputasi Kota Palembang.

Melalui unggahan di akun TikTok @febryan.to, Adi BGP mengajak komunitas kreator dan selebgram Palembang untuk mendukung laporan ini.

Ia juga berencana melakukan dialog dengan Kapolresta Palembang terkait permasalahan tersebut pada Senin (24/3/2025).

“Saya mengajak seluruh TikToker, kreator konten, dan selebgram untuk bersama-sama melaporkan Willie Salim serta berdiskusi dengan Kapolresta Palembang. Mohon dukungannya untuk hadir,” kata Adi BGP.

Di sisi lain, seorang saksi bernama Hartati Syauqi yang mengaku berada di lokasi saat kejadian, memberikan kesaksiannya.

Hartati menyebut bahwa insiden hilangnya rendang tersebut sebenarnya telah disetting oleh Willie Salim dan timnya.

“Saya ada di lokasi, dan memang kejadian ini sudah disetting. Willie pergi makan di mobil selama 30 menit, bukan ke toilet seperti yang dikatakan. Rendang seharusnya butuh waktu lebih lama untuk matang, tetapi mereka memutuskan untuk meninggalkan dan menyetting semuanya,” ungkap Hartati. 

Willie Salim minta maaf

Kreator konten Willie Salim menyatakan bahwa hilangnya rendang satu ekor sapi yang sedang dimasak di kuali bukanlah salah warga Palembang, Sumatera Selatan.

Ia menyampaikan dalam video permintaan maaf atas kegaduhan akibat kejadian itu.

“Ini bukan salah warga Palembang. Sepenuhnya salah saya, karena saya kurang persiapan,” kata Willie dikutip dari akun Instagram @willie27_, Sabtu (22/3/2025).

Dirinya mengaku baru pertama kali memasak dalam porsi untuk orang banyak.

Dalam benaknya, ia ingin warga Palembang bisa berbuka puasa dan menikmati rendangnya bersama.

“Tidak ada kekecewaannya sama sekali terhadap rendang yang hilang itu. Malahan, aku senang sekali melihat antusias warga karena pada akhirnya rendang itu dimasak untuk dibagikan ke warga,” tutur Willie.

Ia berujar hanya terkejut melihat antusias tinggi warga yang mengambil rendangnya.

Gara-gara unggahan soal hilangnya rendang Willie ini, sikap warga Palembang mendapat kecaman dari netizen.

Sebagai informasi, Willie memasak rendang pada malam hari di ruang terbuka di Palembang.

Saat ia pergi ke toilet sejenak, rendangnya sudah ludes diboyong warga menggunakan plastik hingga gayung. Padahal, rendang itu belum matang utuh dan masih panas. (Kompas.com/TribunJakarta.com). 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Merangkum Semua Peristiwa