Demi Sembako Murah, Warga Kota Sukabumi Rela Antre Berdesak-desakan Bandung 18 Maret 2025

Demi Sembako Murah, Warga Kota Sukabumi Rela Antre Berdesak-desakan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        18 Maret 2025

Demi Sembako Murah, Warga Kota Sukabumi Rela Antre Berdesak-desakan
Tim Redaksi
SUKABUMI, KOMPAS.com
– Pagi hari di halaman Kantor Pos Kota Sukabumi, tampak para
ibu rumah tangga
mendominasi antrean.
Para ibu rumah tangga tersebut tengah mengantre untuk mendapatkan
sembako
murah.
“Belinya Rp 72.000 dapat terigu, minyak, dan beras,” kata Erni Rustini (59 tahun), salah seorang ibu rumah tangga yang juga ikut mengantre, Selasa (18/3/2025).
Menurut Erni, jika membeli secara umum di pasar, harga sembako tersebut bisa menyentuh Rp 150.000.
Erni berencana menggunakan sembakonya itu untuk keperluan sehari-hari.
“Iya, ini buat sehari-hari saja,” ucap Erni.
Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, para pembeli yang ingin mendapatkan
sembako murah
itu harus mendaftar terlebih dahulu dengan melampirkan fotokopi berwarna E-KTP.
Selepas mendaftar, nantinya mereka akan mendapatkan kupon dan mengantre untuk menukarnya dengan sembako.
Sembako
murah yang diadakan di Kantor Pos Kota Sukabumi itu akan berlangsung dari hari Selasa (18/3/2025) hingga Kamis (21/3/2025).
Setiap harinya diadakan 1.000 paket sembako murah yang bisa ditebus oleh masyarakat.
Alita Dila, Ketua Satgas Operasi Pasar Subsidi Kota Sukabumi, menjelaskan antrean tersebut tak bisa dihindari akibat animo masyarakat yang sangat antusias.
Namun, menurut dia, pembelian sembako murah tersebut bisa dikolektifkan melalui RT atau lurah setempat.
“Besok kami harus intens lagi ke bagian keamanan untuk mengatur masyarakat. Padahal sebenarnya bisa diwakilkan atau dikolektifkan sama RT-nya atau sama lurahnya,” tuturnya.
“Jadi, KTP-nya, lurah (atau RT) yang pegang, jadi antre tidak akan banyak kayak gini. Karena dari Bulog-nya juga, dari tahun-tahun lalu memang dikolektifkan katanya sama kelurahan sama desa, cuma mungkin tidak tersampaikan,” ucap Dila.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.