Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN – Perahu tanpa awak ditemukan terombang-ambing di perairan Kepulauan Seribu dalam penangkapan yang dilakukan Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI pada Selasa (11/3/2025) dini hari.
Perahu itu diduga milik jaringan mafia benih lobster yang kerap menyelundupkan hasil tangkapan ilegal ke luar negeri.
Saat diamankan, perahu itu ditinggal begitu saja di lautan, namun di dalamnya terdapat koper berisi benih lobster selundupan.
Kasubdit Penyelenggara Operasi Direktorat Operasi Laut Bakamla, Kolonel David Hastiadi, mengatakan, pihak berwenang terus memburu pelaku yang diduga terlibat dalam jaringan mafia benih lobster.
Penyelundupan benih lobster marak terjadi karena tingginya permintaan dari pasar internasional, terutama di negara-negara Asia.
Perahu tersebut kemudian diduga kuat akan dijemput oleh komplotan yang masih diselidiki itu sebelum akhirnya dikirim ke luar negeri melalui jalur udara.
“Jadi pada saat nanti kapal itu datang, kemungkinan karena lalu lintas di sini kapal sangat tinggi, ada kemungkinan dia ketika melihat kami bergerak, dia langsung pergi,” kata David, Rabu (12/3/2025).
Di dalam koper yang ditemukan dari perahu itu berisi 22 kantong plastik yang penuh dengan benih lobster.
Nominalnya jika dirupiahkan, ungkap David, mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
“Pada saat kita datangi, perahu itu sedang dalam keadaan bocor. Jadi pada saat kita tarik, dia tenggelam. Ditinggalkan oleh pemiliknya,” jelas David.
Saat ini, petugas terkait masih memburu jaringan penyelundup yang terlibat dalam kasus ini.
Para pelaku diperkirakan merupakan bagian dari sindikat perdagangan ilegal yang telah lama beroperasi.
“Karena sudah lama kita melaksanakan pemantauan, kita pasti akan menelusuri pemilik kapal ini, kemudian siapa yang membawa benih lobster ini,” pungkas David.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
