Sensasi kenyal dari bola ikan yang berpadu dengan keharuman rempah-rempah membuat makanan ini semakin menggoda selera. Tidak hanya itu, karena berbahan dasar ikan dan santan, celimpungan juga memiliki nilai gizi yang tinggi.
Ikan sebagai sumber protein berkualitas tinggi baik untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh, sedangkan santan mengandung lemak sehat yang memberikan energi. Meskipun mengandung santan, celimpungan tetap bisa dikonsumsi dengan porsi yang tepat untuk menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh.
Biasanya, celimpungan disantap saat sarapan atau sebagai hidangan ringan di sore hari, sering kali ditemani dengan sambal untuk menambah sensasi pedas yang menggugah selera. Meskipun celimpungan adalah makanan tradisional, keberadaannya saat ini tidak sepopuler pempek atau model.
Namun, di beberapa warung khas Palembang, celimpungan masih dapat ditemukan sebagai bagian dari menu sarapan atau hidangan alternatif bagi mereka yang ingin mencicipi variasi olahan ikan selain pempek. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, minat terhadap kuliner tradisional semakin meningkat, membuat celimpungan kembali mendapatkan perhatian.
Bahkan, beberapa orang mulai berinovasi dengan celimpungan, seperti dengan menambahkan isian atau menggunakan jenis ikan yang berbeda untuk memberikan variasi rasa. Upaya ini tentu menjadi langkah positif dalam melestarikan kekayaan kuliner Palembang agar tidak hilang ditelan zaman.
Dengan semua keunikan dan kelezatan yang ditawarkannya, celimpungan pantas mendapatkan tempat lebih di hati para pecinta kuliner Nusantara. Bagi siapa pun yang berkunjung ke Palembang, mencicipi celimpungan adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.
Hidangan ini tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga membawa kita lebih dekat dengan budaya dan tradisi kuliner masyarakat Palembang yang kaya rasa dan sejarah.
Penulis: Belvana Fasya Saad
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4778603/original/010115100_1710919833-WhatsApp_Image_2024-03-20_at_13.34.40.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)