Mengapa Deflasi Bisa Terjadi? Ini 7 Faktor Penyebabnya

Mengapa Deflasi Bisa Terjadi? Ini 7 Faktor Penyebabnya

Jakarta, Beritasatu.com – Deflasi merupakan fenomena ekonomi yang ditandai dengan penurunan harga barang dan jasa secara umum dan berkelanjutan yang disebabkan oleh berbagai faktor.

Meskipun sering dianggap sebagai kebalikan dari inflasi, deflasi memiliki penyebab yang kompleks dan dapat berdampak negatif pada perekonomian jika tidak dikelola dengan baik.

Dilansir dari laman Economics Help, berikut beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya deflasi:

Faktor Penyebab Deflasi

1. Penurunan permintaan agregat

Penurunan permintaan agregat adalah salah satu faktor utama penyebab deflasi. Ketika konsumen dan pelaku usaha mengurangi pengeluaran mereka, baik karena ketidakpastian ekonomi maupun karena upaya untuk menabung, permintaan terhadap barang dan jasa akan menurun. Akibatnya, produsen cenderung menurunkan harga untuk menarik minat konsumen, yang dapat memicu deflasi.

2. Tingginya tingkat pengangguran

Tingkat pengangguran yang tinggi dapat menurunkan daya beli masyarakat. Ketika banyak orang kehilangan pekerjaan atau tidak memiliki pendapatan yang cukup, mereka akan membatasi pengeluaran. Hal ini menyebabkan permintaan barang dan jasa menurun, sehingga harga-harga cenderung mengalami penurunan.

3. Penurunan biaya produksi

Penurunan biaya produksi juga dapat menjadi pemicu deflasi. Jika harga bahan baku, tenaga kerja, atau biaya operasional lainnya menurun secara signifikan, perusahaan dapat menjual produk dengan harga lebih rendah tanpa mengurangi laba mereka. Jika hal ini terjadi secara luas, maka harga barang dan jasa di pasar pun akan menurun.

4. Kemajuan teknologi

Perkembangan teknologi yang pesat sering kali meningkatkan efisiensi produksi dan menekan biaya. Inovasi dalam bidang manufaktur, otomatisasi, dan digitalisasi dapat meningkatkan produktivitas serta menurunkan harga barang dan jasa. 

Meskipun ini menguntungkan konsumen, dalam skala besar dapat memicu deflasi karena harga barang cenderung turun secara berkelanjutan.

5. Ketidakpastian ekonomi

Ketidakpastian dalam ekonomi, seperti krisis finansial atau ketidakstabilan politik, dapat membuat masyarakat dan investor cenderung menahan pengeluaran serta investasi. Ketika ekspektasi pertumbuhan ekonomi menurun, orang lebih memilih menabung daripada berbelanja. Jika pola ini terjadi dalam skala luas, maka permintaan agregat akan turun, yang pada akhirnya mendorong deflasi.