Penjualan Kurma di Tanah Abang Melonjak 50 Persen Saat Ramadan 2025

Penjualan Kurma di Tanah Abang Melonjak 50 Persen Saat Ramadan 2025

Jakarta, Beritasatu.com – Kurma menjadi salah satu makanan favorit saat Ramadan, dengan permintaan yang meningkat drastis di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pada Ramadan 2025, pedagang kurma di Tanah Abang mengungkapkan, omzet mereka naik hingga 50% dibanding hari biasa, seiring dengan tingginya minat masyarakat untuk membeli kurma sebagai konsumsi harian maupun stok hingga Lebaran.

Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, lapak pedagang kurma di Pasar Tanah Abang selalu dipadati pembeli. Berbagai jenis kurma, seperti Sukari, Ajwa (Kurma Nabi), Tunisia, dan Palestina, menjadi incaran masyarakat.

“Alhamdulillah ramai, dari sebelum puasa hingga sekarang masih banyak pembeli. Selain kurma, penjualan cokelat dan kismis juga meningkat. Omzet naik hingga 50%,” ujar Andrean, salah satu pedagang kurma, Minggu (9/3/2025).

Andrean mengungkapkan, pembeli tidak hanya berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), tetapi juga dari Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga luar Pulau Jawa. Bahkan, ada yang membeli kurma dalam jumlah besar untuk dijual kembali di daerah masing-masing.

Ramadan 2025 kali ini, kurma Sukari menjadi yang paling laris, diikuti oleh Ajwa dan Tunisia Tangkai. Harga kurma di Pasar Tanah Abang bervariasi, mulai dari Rp 30.000 hingga Rp 300.000 per kilogram, tergantung jenis dan kualitasnya.

“Tahun ini kurma Sukari paling banyak dicari. Selain itu, Ajwa dan Tunisia Tangkai juga favorit pembeli,” jelas Andrean.

Biasanya, puncak penjualan kurma terjadi lima hari menjelang Lebaran. Mengantisipasi lonjakan pembeli, pedagang kurma di Pasar Tanah Abang membuka toko mereka selama 24 jam penuh hingga Lebaran tiba.

“Selama Ramadan 2025, kami buka 24 jam karena permintaan sangat tinggi, baik dari pembeli langsung maupun pesanan online,” tambah Andrean.

Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap kurma, para pedagang kurma di Tanah Abang optimistis penjualan akan terus melonjak hingga akhir Ramadan 2025.