Apem Putih Bohay, Kue Khas Pandeglang yang Jadi Primadona Saat Ramadan

Apem Putih Bohay, Kue Khas Pandeglang yang Jadi Primadona Saat Ramadan

Pandeglang, Beritasatu.com – Salah satu olahan makanan khas Kabupaten Pandeglang yang banyak dicari oleh warga saat Ramadan adalah kue apem putih bohay. Kue ini merupakan kudapan tradisional yang telah menjadi ikon kuliner sejak turun-temurun di Desa Kadu Bungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Kue apem putih bohay memiliki warna khas putih dengan tekstur lembut dan aroma tapai atau tape yang menggoda. Kue ini berbentuk persegi empat dan menjadi hidangan favorit bagi masyarakat setempat saat berbuka puasa. Tak heran, kue apem putih bohay sangat digemari dan banyak dijadikan santapan berbuka puasa oleh warga Pandeglang.

Untuk proses pembuatan kue apem putih bohay dimulai dengan membuat adonan dari tepung beras yang dicampur dengan tape singkong. Adonan tersebut kemudian didiamkan semalaman.

Keesokan harinya, adonan dituangkan ke dalam cetakan dan dikukus di atas tungku bara api selama sekitar 15 menit hingga matang. Setelah matang, kue ditiriskan dan dilepas dari cetakannya.

Mahfud, salah seorang perajin apem putih bohay mengungkapkan bahwa permintaan kue ini meningkat tajam pada Ramadan dibandingkan dengan hari biasa. Banyak warga yang mencari kue ini untuk dijadikan sajian berbuka puasa.

“Penjualan pada Ramadan memang puncaknya, karena omzetnya sangat melimpah dibandingkan hari-hari biasa,” ujar Mahfud, saat ditemui di rumahnya belum lama ini.

Mahfud mengungkapkan, selama Ramadan omzet penjualannya meningkat hingga 400%. Dalam sehari, ia bisa memproduksi antara 4.000 hingga 5.000 potong kue apem putih bohay.

“Permintaan tidak hanya datang dari Pandeglang, tetapi juga dari luar daerah, seperti Serang, Cilegon, Tangerang, Jakarta, bahkan Sukabumi,” tambahnya.

Salah satu olahan makanan khas Kabupaten Pandeglang yang banyak dicari oleh warga saat Ramadan adalah kue apem putih bohay. – (Beritasatu.com/Budiman)

Untuk satu paket kue apem putih bohay, Mahfud menjualnya seharga Rp 15.000. Jika pembeli ingin menambahkan air gula merah, harga akan bertambah Rp 3.000 per bungkus.

Salah seorang pembeli, Elis Lisnawati mengaku sering membeli kue apem putih bohay baik saat hari biasa maupun Ramadan untuk santapan berbuka puasa.

“Sebelum puasa saya sempat membeli, dan baru empat hari Ramadan, saya sudah dua kali datang ke sini,” kata Elis.

Elis mengatakan, kue apem putih bohay memiliki rasa yang berbeda dari kue apem pada umumnya. Selain rasanya yang enak, kualitas kue ini juga sangat baik dan harganya terjangkau.

“Harganya terjangkau dan rasanya enak, lembut, dan beda dengan yang ada di pinggir jalan. Sempat membeli di tempat lain, tetapi rasanya lebih kasar. Kalau di sini sudah sering beli dan tidak pernah gagal,” ungkap Elis yang gemar membeli kue apem putih bohay.