Jakarta, Beritasatu.com – PT Garuda Indonesia Tbk memastikan pihaknya siap mengikuti arahan pemerintah terkait penurunan harga tiket pesawat selama periode mudik Idulfitri 2025. Pemerintah telah menetapkan kebijakan potongan harga hingga 14%, namun Garuda Indonesia bahkan mampu memberikan diskon hingga 19% untuk rute-rute tertentu.
“Penurunan harga tiket minimal 14%, tetapi untuk rute tertentu kami bisa memberikan potongan 18% hingga 19%,” ujar Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R Susardi, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Kebijakan penurunan harga tiket ini berlaku untuk pembelian pada 1 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode perjalanan 24 Maret hingga 7 April 2025.
Beberapa contoh harga tiket sebelum dan sesudah mendapatkan diskon, antara lain Jakarta–Medan (dari Rp 2.370.000 menjadi Rp 2.016.000), Jakarta–Makassar (dari Rp 2.408.000 menjadi Rp 2.049.000), dan Jakarta–Jayapura (dari Rp 5.816.000 menjadi Rp 5.038.000).
“Ini hanya sampel harga tiket yang telah mendapatkan diskon Lebaran untuk periode 24 Maret hingga 7 April 2025,” tambah Ade.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menegaskan kebijakan ini sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto dalam upaya mempermudah mobilitas masyarakat selama musim mudik.
“Layanan transportasi udara dengan harga terjangkau di masa peak season sangat penting bagi masyarakat untuk merencanakan perjalanan mudik,” kata Wamildan, Rabu (5/3/2025).
Sesuai keputusan pemerintah, rata-rata penurunan harga tiket pesawat pada Lebaran tahun ini mencapai 14%, yang berasal dari penurunan fuel surcharge, pengurangan tarif PJP2U dan PJP4U, dan insentif PPN 6% dari pemerintah.
Wamildan menegaskan kebijakan ini telah diperhitungkan dengan matang, termasuk dampaknya terhadap proyeksi jumlah penumpang selama puncak arus mudik.
Meskipun ada potongan harga, Garuda Indonesia optimistis kebijakan ini tidak akan merugikan keuangan perusahaan. Justru, dengan meningkatnya jumlah penumpang selama periode Lebaran, pendapatan perusahaan diprediksi tetap tumbuh positif.
“Garuda Indonesia Group yakin kebijakan ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan pendapatan, karena lonjakan jumlah penumpang di musim Lebaran,” pungkas Wamildan.
