Dirut Bawa 14 Eks Lion Air, Garuda Indonesia: Rekrutmen Sesuai Proses

Dirut Bawa 14 Eks Lion Air, Garuda Indonesia: Rekrutmen Sesuai Proses

Jakarta, Beritasatu.com – Manajemen PT Garuda Indonesia angkat suara perihal Direktur Utama (Dirut) Wamildan Tsani Panjaitan yang disebut membawa 14 karyawan eks Lion Air ke maskapai yang dipimpinnya. Sebelum menjadi sebagai dirut Garuda Indonesia, Wamildan pernah menjabat sebagai pelaksana tugas dirut Lion Air.

Direktur Niaga Garuda Indonesia Ade R Susardi mengungkapkan, proses rekrutmen yang dilakukan telah sesuai dengan proses internal yang dijalankan sesuai tata kelola perusahaan yang baik.

“Itu internal proses. Pasti Garuda GCG-nya strong straight. Proses di dalam kita ini sesuai GCG. Itu saya jamin,” ungkap Ade saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (6/3/2025).

Tak hanya sekadar memboyong pegawai, beredar juga kabar 14 nama tersebut memiliki jabatan strategis di Perseroan dan memiliki gaji yang nilainya cukup besar.

Namun, manajemen memastikan informasi yang berkembang di media sosial mengenai sejumlah nama dan daftar gaji karyawan Garuda Indonesia yang disebutkan berasal dari salah satu maskapai penerbangan lain asal Indonesia. Dan dipastikan bahwa informasi tersebut baik yang terkait dengan tugas, fungsi dan remunerasi tidak sepenuhnya valid.

Sejumlah nama yang tertera dalam daftar tersebut, saat ini memang tercatat sebagai CEO office specialist hingga lead professional di Garuda Indonesia yang bertugas membantu CEO dalam hal strategic function berdasarkan expertise masing-masing, mulai dari tataran perencanaan pengembangan bisnis, operasional, komersial, pengembangan jaringan hingga dukungan dalam lingkup general affairs.

Garuda Indonesia kembali manegaskan, penerimaan pegawai tersebut, dilakukan sesuai ketentuan rekrutmen kepegawaian yang berlaku di perusahaan, yakni keseluruhan pegawai tersebut berstatus sebagai pegawai pro hire dengan kontrak kerja waktu tertentu, komponen remunerasi yang diterima, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan remunerasi kepegawaian Garuda Indonesia yang turut mengacu pada market benchmark industri yang berlaku saat ini.