Tradisi Pulang Balimau Sambut Ramadan Khas Sumatera Barat

Tradisi Pulang Balimau Sambut Ramadan Khas Sumatera Barat

Padang, Beritasatu.com – Menjelang Ramadan, tradisi adat yang telah diwariskan turun-temurun digelar kaum adat Kerajaan Tiang Panjang di Nagari Sungai Dareh, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Seluruh perwakilan empat suku, yaitu Melayu, Petopang, Piliang, dan Caniago, berkumpul di Rumah Gadang Kerajaan Tiang Panjang untuk melaksanakan prosesi “Pulang Balimau” sebagai wujud silaturahmi dan persiapan menyambut Ramadan.

Kegiatan tradisional ini merupakan momentum penting yang selalu diadakan setiap tahun. Di Rumah Gadang tersebut, perwakilan masing-masing suku mendatangi tempat pertemuan dengan membawa makanan khas adat sebagai persembahan, sekaligus simbol kebersamaan dan rasa syukur.

Proses berlangsung dengan penuh kekhidmatan, dimulai dengan pertemuan dan duduk bersama, di mana salah satu perwakilan adat turut melantunkan balas pantun tradisional Minang sebagai pembuka prosesi.

“Tradisi ‘Pulang Balimau’ ini bukan hanya sebagai bentuk komitmen kami untuk menjaga adat dan budaya yang telah mengakar kuat di Kerajaan Tiang Panjang. Namun, prosesi ini menjadi momen silaturahmi antar kaum adat yang kini memasuki generasi ketujuh, menunjukkan kesinambungan nilai-nilai leluhur dalam kehidupan modern,” kata Pengulu Bosau dari perwakilan Suku Kaum, Zulfikar Atut kepada wartawan, Jumat (28/2/2025).

Tuangku Maya Raja Besar Kerajaan Tiang Panjang, Tuopik Syukur, menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap tradisi yang telah mengajarkan arti kebersamaan, saling menghormati, dan menjaga keharmonisan antar suku.

“Kami berharap dengan terselenggaranya prosesi ‘Pulang Balimau’ ini bisa membuat generasi muda bisa melestarikan nilai-nilai luhur adat Minangkabau, khususnya di era globalisasi yang serba modern ini,” ujarnya.

Dukungan penuh juga diberikan oleh Pemerintah Nagari Sungai Dareh. Wali Nagari Sungai Dareh, Irwadi, menyatakan kegiatan tradisional ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat setempat.

“Kegiatan adat yang menjelang Ramadan ini sangat kami dukung, karena selain mempererat tali persaudaraan, juga mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan sosial yang penting bagi kehidupan bermasyarakat,” ungkapnya.

Setelah dilakukan pertunjukan balimau di tempat yang telah disediakan, seluruh peserta prosesi kembali menyebar dengan hati penuh keikhlasan dan rasa syukur.

Tradisi ‘Pulang Balimau’ tidak hanya memperlihatkan kekayaan budaya Kerajaan Tiang Panjang, tetapi sekaligus menguatkan semangat persatuan dan kesatuan antar suku di Nagari Sungai Dareh.

Kegiatan tradisional ini menjadi bukti nyata bahwa pelestarian adat dan budaya merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat Sumatera Barat.

Semoga tradisi luhur seperti ‘Pulang Balimau’ dapat terus diwariskan kepada generasi selanjutnya sebagai identitas dan kekayaan budaya bangsa.