Perusahaan keamanan siber dan komputasi cloud, Akamai, meluncurkan laporan “Defenders’ Guide 2025: Fortify the Future of Your Defense” yang bertujuan membantu organisasi di wilayah Asia Pasifik dan Jepang (APJ) dalam meningkatkan keamanan siber.
Laporan ini dirilis di tengah lanskap keamanan siber APJ yang kompleks dan terfragmentasi, mengingat keragaman ekonomi dan pasar di kawasan tersebut.
APJ juga dinilai menjadi sasaran utama serangan siber, dengan peningkatan serangan DDoS (Distributed Denial-of-Service) aplikasi web sebanyak lima kali lipat pada tahun lalu.
Kurangnya badan pengatur terpusat di APJ menyebabkan kesulitan dalam menetapkan protokol standar, sehingga organisasi-organisasi di kawasan ini menghadapi ancaman dengan tingkat kesiapan yang berbeda-beda.
Menanggapi tantangan ini, para Chief Information Security Officers (CISOs) dan IT Decision Makers (ITDMs) di APJ berupaya mengumpulkan informasi dan sumber daya untuk memperkuat pertahanan organisasi mereka.
“APJ terus menjadi pendorong pertumbuhan bisnis berkat transformasi digital yang pesat dan lanskap ekonomi yang dinamis,” ujar SVP dan Managing Director Akamai Technologies APJ, Parimal Pandya, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/2/2025).
Namun, ia menjelaskan, seiring dengan percepatan inisiatif digital, kawasan ini menjadi target utama serangan siber yang semakin canggih, terutama yang berbasis AI.
Baca selengkapnya di sini
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5140579/original/018941800_1740217832-WhatsApp_Image_2025-02-22_at_14.19.39.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)