Rano Karno Minta Alat Berat Pengendalian Banjir Dipasang GPS Megapolitan 23 Februari 2025

Rano Karno Minta Alat Berat Pengendalian Banjir Dipasang GPS
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Februari 2025

Rano Karno Minta Alat Berat Pengendalian Banjir Dipasang GPS
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Wakil Gubernur Jakarta
,
Rano Karno
meminta 122 unit
alat berat
untuk pengendalian banjir di Jakarta dipasang sistem perangkat pelacak atau GPS.
Tujuannya agar Rano Karno bisa memantau progres pekerjaan secara real-time dari kantornya.
“Supaya bisa dipantau pergerakannya dan itu harus langsung online ke kantor saya supaya saya bisa memantau,” ujar Rano usai memimpin apel kesiapan pengerukan sungai di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara, pada Minggu (23/2/2025).
Rano menjelaskan bahwa pengerukan sungai akan dilakukan secara periodik hingga Agustus mendatang, termasuk selama bulan puasa.
Ia menekankan pentingnya pemeliharaan yang dilakukan secara berkala, mengingat sedimentasi lumpur terus terjadi setiap hari.
“Saya ngga mungkin bahasanya minimal enam bulan sekali harus dilakukan karena sedimentasi ini setiap hari pasti akan bergerak,” katanya.
Dalam pelaksanaannya, Rano menargetkan pengerukan hingga 1 juta meter kubik sedimen.
Namun, ia mengakui masih ada tantangan terkait pembuangan material yang dikeruk.
“Satu juta meter kubik, sekarang tinggal kita buang kemana ini kan hahahha, ya itulah dilematisnya Jakarta. Itu harus dicarikan jalan, nggak bisa didiamkan saja gitu,” ungkapnya.
Selain pengerukan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga berencana membangun sistem folder baru untuk pengendalian banjir, meningkatkan jumlah dan kapasitas pompa air, serta mempercepat pembangunan tanggul mitigasi rob di lima lokasi krusial.
Pembangunan tanggul ini dilakukan sembari menunggu realisasi proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) oleh pemerintah pusat.
“Kita akan membangun sistem folder baru untuk pengendalian banjir, menambah jumlah dan kapasitas pompa air baik yang statis maupun yang mobile, serta sesegera mungkin membangun tanggul mitigasi rob di lima lokasi titik krusial,” tutup Rano.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.