Sebelumnya, kehadiran DeepSeek, model AI buatan laboratorium berbasis di China membuat geger dunia kecerdasan buatan (AI) yang saat ini didominasi oleh OpenAI.
Walau memiliki sumber daya lebih terbatas dibandingkan raksasa teknologi lainnya, seperti OpenAI, Google, dan Meta, DeepSeek mampu menunjukkan pencapaian signifikan.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, merespons kemunculan DeepSeek ini saat hadiri rapat pembacaan laporan pendapatan kuartal keempat Meta.
Ia mengungkapkan, kehadiran model AI milik laboratorium rintisan Liang Wengfeng semakin memperkuat keyakinannya investasi besar dalam AI adalah langkah tepat.
“Apa yang mampu dicapai DeepSeek AI dengan dana relatif sedikit hanya memperkuat keyakinan kami, ini adalah hal benar untuk menjadi fokus,” dikutip dari The Verge, Kamis (30/1/2025).
Dalam tanggapannya, CEO Meta itu menekankan akan mengimplementasikan keunggulan DeepSeek ke dalam model AI buatan mereka, yaitu Llama.
“Masih ada sejumlah hal baru yang bisa kami lakukan dan masih dicerna. Meta berencana untuk mengimplementasikan keunggulan DeepSeek ke dalam Llama,” katanya.
Pernyataan ini sejalan dengan rencana Meta untuk segera merilis Llama 4 dalam beberapa bulan mendatang. Kabarnya, AI ini akan memiliki fitur multimodal dan “agentik”, memungkinkan interaksi lebih cerdas dengan pengguna.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4481713/original/052265400_1687776262-dima-solomin-mr26tQgHGmc-unsplash.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)