Laporan Wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR – Penjabat Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad takjub, perayaan Cap Go Meh di wilayahnya jadi simbol toleransi antar-umat beragama.
Gani hadir dan membuka perayaan Cap Go Meh Kelenteng Hok Lay Kiong di Jalan Kenari 1, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur pada Rabu (12/2/2025).
Cap Go Meh kali ini merupakan yang pertama dia rasakan, sebelumnya sempat ditiadakan karena bertepatan masa tenang Pemilu 2024.
“Ini pengalaman saya pertama mengikuti Cap Go Meh di Kota Bekasi, mudah-mudahan event yang sangat bagus ini sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia yang ada di Kota Bekasi bisa dijaga,” kata Gani.
Perayaan Cap Go Meh di Kota Bekasi digelar dengan kirab budaya dan ruwat bumi, dimulai dari Kelenteng Hok Lay Kiong lalu keliling ke sejumlah ruas jalan di Bekasi.
Kirab diikuti ribuan peserta, menampilkan pertunjukan budaya tradisional seperti barongsai, liyong, ondel-ondel, reyog, egrang, marawis dan tandu joli berisi dewa dewi.
Selain ribuan peserta, perayaan Cap Go Meh juga dihadiri masyarakat yang antusias ingin menyaksikan di sepanjang jalan rute kirab.
Pemandangan tersebut menurut Gani, merupakan satu bentuk keragaman yang ada di Kota Bekasi dan terus dilestarikan.
“Kita menyaksikan bahwa Kota Bekasi adalah kota yang kaya akan budaya penuh toleransi dan kerukunan antar etnik suku agama ini terjadi di sini,” jelas dia.
Gani berharap, kerukunan yang ada di Kota Bekasi terus dilestarikan sehingga bisa membawa keberkahan bagi seluruh umat.
“Pesan-pesannya saya merasa masyarakat di sini begitu guyub dan antusias dengan acara cap Go meh tahun ini mudah-mudahan ini bisa membawa keberkahan bagi masyarakat Kota Bekasi,” tegas dia.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya