9 Sosok Arsin, dari Pekerja Bank Keliling hingga Kades Kohod dengan Rubicon Megapolitan

9
                    
                        Sosok Arsin, dari Pekerja Bank Keliling hingga Kades Kohod dengan Rubicon
                        Megapolitan

Sosok Arsin, dari Pekerja Bank Keliling hingga Kades Kohod dengan Rubicon
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Di tengah-tengah Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, nama Arsin bin Sanip kini dikenal luas sebagai kepala desa yang sukses.
Sebelumnya, Arsin adalah seorang pria yang hidup jauh dari kata mewah. Sejak kecil, ia harus berjuang dengan keras demi dapat uang untuk biaya hidup.
“Arsin itu asli orang sini. Kalau secara materi, dia dulu itu di bawah rata-rata kehidupannya. Setelah lulus SD, dia mulai cari kerja dan akhirnya berkecimpung di bank harian,” ujar Reza, seorang warga Desa Kohod yang mengenal Arsin sejak lama saat ditemui Jumat (31/1/2025).
Arsin, yang berasal dari keluarga sederhana, memulai perjalanan hidupnya dengan menjadi seorang bank harian atau bank keliling.
“Dulu dia kuli bareng sama temannya. Ini bukan mengada-ada. Ini fakta adanya. Tapi, kalau sekarang dia jadi kepala desa dan orang beken, itu mungkin faktor keberuntungan,” tambah Reza.
Arsin tak hanya mengandalkan pekerjaan sebagai bank keliling. Ia juga pernah menjadi kuli borongan, mengerjakan proyek-proyek kecil di desanya.
Hidup penuh perjuangan membentuk karakter Arsin yang tak kenal lelah.
Namun, seperti banyak orang, Arsin tak menyerah pada keadaan. Berbagai cobaan dan kerja keras akhirnya membuka jalan bagi Arsin untuk menapaki dunia pemerintahan.
Pada 2019, Arsin mencoba keberuntungannya dengan mencalonkan diri sebagai kepala desa Kohod.
Sayangnya, ia gagal. Namun, tak lama setelahnya, ia diangkat menjadi Sekretaris Desa.
Keinginan Arsin untuk melayani masyarakat tak terhalang oleh kegagalan pertama.
Pada Pilkades 2021, Arsin kembali maju dan kali ini, nasib berpihak padanya.
Ia terpilih sebagai kepala desa. Sejak saat itu, kehidupannya berubah drastis.
Sejak menjabat sebagai Kades, kekayaan Arsin berkembang pesat, terutama setelah keterlibatannya dalam proyek pembangunan PIK 2.
“Kekayaannya mulai banyak itu mungkin ada proyek pembangunan. Pokoknya semenjak ada proyek dan menjadi lurah, fasilitasnya bertambah,” kata Reza.
Salah satu simbol perubahan itu adalah hadirnya mobil Rubicon yang kerap digunakan Arsin untuk menjalankan tugasnya sebagai kepala desa.
Namun, saat Kompas.com mengunjungi rumahnya, mobil mewah itu tidak terlihat terparkir di halaman.
“Dia sudah berada di lingkaran desa. Baru dia ada fasilitas,” imbuh Reza.
Kehadiran mobil Rubicon yang kini menjadi bagian dari kehidupan Arsin tak luput dari perhatian warga dan publik.
Bahkan, Wakil Ketua Komisi II, Dede Yusuf, sempat menyoroti harta yang dimiliki Kades Kohod itu.
“Anggota DPR saja belum tentu bisa beli Rubicon,” kata Dede.
Sebagai informasi, Desa Kohod memang memiliki potensi besar dalam hal pembangunan, terutama kawasan pagar laut sepanjang 30 km yang menjadi hak guna bangunan (HGB) terbesar di Kabupaten Tangerang.
Dede Yusuf menganggap, bisa jadi ada “permainan” pengembang yang turut andil dalam melambungnya kekayaan Arsin.
Meski demikian, Arsin tetap menjadi sosok diidolakan sebagian warga karena perjuangan kerasnya yang berbuah manis.
Dari
pekerja bank keliling
yang mengayuh hidup penuh tantangan, kini Arsin menjadi kepala desa yang kaya raya, dengan mobil Rubicon sebagai simbol kesuksesan yang tak terduga.
Namun, di balik perjalanan hidupnya yang penuh lika-liku, tetap ada cerita tentang bagaimana keberuntungan dan usaha dapat mengubah nasib seseorang.
(Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Larissa Huda)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.